Polisi Bantah Berita Medsos Muazin Dibunuh PKI di Majalengka


Islampers.com - Jawa Barat   - 24 Februari 2018

Pembunuhan Muadzin di Majalengka, Jawa Barat.

ISU
Beredar postingan yang disebar melalui media sosial terutama facebook  yang bernarasi sebagai berikut:

INNALILLAHI WAINNAILAHI ROJIUN...😢😢😢

Masih Ingat Siapa Kemarin yang Kepanasan Dengar Suara Adzan...???

Seorang Muadzin Bernama Bapak Bahron pada tgl 15/02/18 Menjadi Korban Pembunuhan di Desa Sindang Kec,Cikijing Majalengka Jawa Barat...
Apakah Pelaku Juga Orgil ya...???😢

Sumber: Media Sosial
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=551678921855932&id=100010414868795
Telah dibagikan sebanyak 12,993x saat tangkapan layar diambil



PENJELASAN
Kepolisian Resor (Polres) Majalengka, Jawa Barat, menyatakan, pemberitaan di media sosial yang ramai mengenai penganiayaan dan pembunuhan dilakukan orang gila terhadap H Bahro, 60, tidak benar, karena bersangkutan diduga merupakan korban pencurian dengan kekerasan.

"Kami tegaskan informasi yang beredar di medsos (mengenai penganiayaan dan pembunuhan dilakukan orang gila terhadap H Bahro) itu tidak benar," kata Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad, di Majalengka, Sabtu (17/2).

Dari hasil olah TKP kata dia, sejumlah lemari pakaian dan tempat tidur korban Bahro sudah acak-acakan, tetapi uang sebanyak Rp60 juta yang disimpan di kaleng biskuit yang diletakan di bawah tempat tidur korban masih utuh.

Sementara itu, Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, KH Akhmad Muhidin memastikan bahwa H. Bahro (60) yang meninggal dunia bukanlah seorang Muadzin seperti berita yang viral dimedia sosial.

“saya pastikan informasi tersebut, adalah hoax atau tidak benar dan kami berharap masyarakat jangan mempercayai isu tersebut.” kata muhidin yang diamini oleh keluarga korban Bahro di majalengka (17/02/2018).
Menurutnya Bahro (60) yang tinggal di desa sindang, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka bukanlah seorang muazin, ustad atau kyai, melainkan hanya masyarakat biasa.
Maka dari itu, MUI menghimbau Ulama, santri, ustaz, dan warga agar tetap tentram serta tidak merasa terancam.
“Khususnya kepada masyrakat agar tidak memercayai isu atau informasi hoax yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” Tuturnya. (Islampers.com)

Sumber : Media Indonesia
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel