Home
Berita Nasional
Politik
Alumi 212 Bela Ulama atau Bela Politik: Riziq Atur Strategi Koalisi Lawan Jokowi di Pilpres 2019
Alumi 212 Bela Ulama atau Bela Politik: Riziq Atur Strategi Koalisi Lawan Jokowi di Pilpres 2019
Rizieq Shihab berjanji menerjunkan Alumni 212 jika Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi untuk menghadapi rezim pemerintahan Joko Widodo di Pilpres 2019 (Foto CNN) |
Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab meminta partainya agar lekas berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) pada Pilpres 2019 mendatang.
Saran tersebut disampaikan saat Andre mengunjungi kediaman Rizieq di Mekkah, Rabu (21/3). Rizieq berhasrat membentuk koalisi untuk menggantikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berkuasa saat ini.
"Habib (Rizieq) meminta agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi untuk menggantikan rezim Jokowi yang sekarang," tutur Andre kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/3).
"Iya sudah (tahu) lah beliau. Kami sudah tahu. Kami mengapresiasi usulan Habib. Semoga Gerindra bisa merealisasikan usulan Habib segera," ucap Andre.
"Yang jelas, Sekjen kami sudah tahap finalisasi," lanjutnya.
Menurut Andre, Rizieq tidak ingin Gerindra dan tiga partai lainnya berkoalisi dengan partai yang mendukung pemerintahan saat ini. Misalnya, PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, dan NasDem.
"Beliau hanya bicara empat partai ini ya karena semua sudah pro Jokowi. Termasuk PPP sudah pro Jokowi," kata Andre.
Rizieq justru lebih mendambakan Partai Islam Damai Aman (Idaman) untuk bergabung dalam koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Sejauh ini, Partai Idaman tengah berusaha untuk bisa ikut pemilu dengan menggugat keputusan KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Habib bilang kalau partai Idaman menang di PTUN bisa ikut pemilu 2019, diharapkan dapat juga berperan," ucapnya. [Islampers.com]
Source CNN Indonesia.com
Advertisement
Baca juga:
Komentar