Kritik Gus Yahya, GP Ansor: Fadli Zon dan HNW Lakukan Apa untuk Palestina?
Gerakan Pemuda Ansor (foto istimewa) |
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas tak mempersoalkan kritik Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) kepada Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang hadir dalam Forum Global Yahudi Amerika, Yerusalem.
Yaqut justru mempertanyakan langkah apa yang telah dilakukan Fadli dan Hidayat Nur Wahid dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia pun meminta Fadli dan Hidayat Nur Wahid untuk membuktikan kritiknya dengan melakukan tindakan nyata.
"Nah kita tanya balik tuh Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid sudah melakukan apa? Paling teriak-teriak di pinggir jalan, kalau enggak nge-twit. Tidak melakukan sesuatu," kata Yaqut kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/6).
"Jadi kami terima saja silakan dikritik, tapi konsisten dong, harus konsekuen gitu. Yang ngritik ini juga melakukan sesuatu, jangan ngomong gombal tok," tuturnya yang juga adik kandung Gus Yahya.
Gus Yahya sendiri telah mengikuti dialog yang digelar pada hari pertama pembukaan kegiatan Forum Yahudi Amerika, pada Minggu (10/6) waktu setempat. Forum dialog itu dimoderatori oleh Rabi David Rosen. Sedikitnya sebanyak 2.400 orang hadir dalam forum dialog tersebut.
Pada kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan sejumlah hal, mulai dari langkah yang telah dilakukan Gus Dur sebelumnya, hubungan Yahudi dan Islam, hingga tentang rahmah (kasih sayang) sebagai pilihan yang harus dikedepankan dalam menyelesaikan suatu konflik.
Menurut Yaqut, Gus Yahya dalam dialog tersebut menyampaikan pesan kemanuasiaan kepada dunia. Namun, kata Yaqut apa yang ingin disampaikan Gus Yahya dalam dialog tersebut adalah bagian kecil dari upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Meskipun cuma kecil efeknya, ini adalah bagian dari perjuangan untuk memerdekakan Palestina, saudara-saudara kita di Palestina," ujarnya.
Yaqut lantas mengibaratkan Gus Yahya seperti lilin yang merelakan dirinya habis terbakar untuk menerangi sekitar. Ia tak ambil pusing dengan perundungan yang diterima Gus Yahya dengan memilih hadir di tengah memanasnya Israel dan Palestina.
Yaqut meyakini anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu tidak akan berpihak kepada Israel dalam menyelesaikan konflik dengan Palestina. Menurutnya, Gus Yahya sudah menyatakan dengan jelas dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.
"Yang dibawa ke sana itu misinya, misi memerdekakan Palestina. Meskipun soal hasil kan semua orang belum tau, karena ini masih berproses," katanya.
Lebih lanjut, putra Muhammad Cholil Bisri itu menyebut kehadiran Gus Yahya memenuhi undangan Forum Yahudi Amerika di Israel atas nama pribadi. Langkah itu, kata Yaqut juga sebagai ikhtiar Gus Yahya dalam meneruskan perjuangan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mewujudkan perdamaian Israel dan Palestina.
"Karena yang saya tahu, Gus Yahya ini merasa bahwa ada perjuangan Gus Dur yang harus diteruskan dalam misi perjuangan perdamaian Israel-Palestina, dan sekarang dia punya kesempatan untuk itu," ujarnya.
Batalkan Kuliah Umum
Yaqut mengatakan ada salah satu agenda yang dibatalkan Gus Yahya dalam lawatannya ke Israel, yakni memberikan kuliah umum di Universitas Tel Aviv. Meskipun demikian, ia belum mendapat informasi lebih lanjut dari Gus Yahya terkait agendanya selama di sana.
"Iya (dibatalkan), kalau kuliah umum saya kira mungkin yah. Saya belum bisa kontak langsung ke beliau," kata dia.
Menurut Yaqut, kakaknya itu juga sudah bersurat kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan keberangkatannya ke Israel. Gus Yahya, jelas Yaqut ingin menyampaikan bahwa kepergiannya ke Israel itu merupakan undangan pribadi bukan atas nama PBNU atau pemerintah.
"Dia (Gus Yahya) menyatakan bahwa itu pribadi, jauh sebelum diangkat sebagai Wantimpres, hanya mencoba menjelaskan itu," tuturnya.
Kedatangan Gus Yahya menuai kritikan, baik dari masyarakat Indonesia maupun Palestina. Beberapa elit politik yang mengkritik kehadiran Gus Yahya adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Hidayat Nur Wahid, melalui akun Twitter-nya, menyangkal kehadiran Gus Yahya untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina. Menurut Wakil Ketua MPR itu, kehadiran Gus Yahya justru menguntungkan Israel ketimbang Palestina.
"Seandainya kehadiran Gus Yahya bermanfaat untuk Palestina, tentu didukung Palestina. Tapi tidak. Mereka sudah khatam laku Yahudi yang puluhan tahun jajah Palestina, tanpa kenal kasih & keadilan seperti diharapkan oleh Gus Yahya. AJC plintir kunjungan itu untuk keuntungan Israel, bukan untuk Palestina," tulis Hidayat Nur Wahid dalam @hnurwahid.
Sementara itu, Fadli Zon mengatakan apa yang disampaikan Gus Yahya dalam forum tersebut hanya memalukan bangsa Indonesia. Wakil Ketua DPR itu menuding Gus Yahya tak memiliki sensitivitas kepada perjuangan Palestina.
"Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pada perjuangan Palestina. #2019GantiPresiden," tulis Fadli lewat @fadlizon. (gil) [Islampers.com]
Source : CNNindonesia.com
Advertisement
Baca juga:
Komentar