PBNU Apresiasi Kerja Keras Jokowi dalam Merebut Freeport

Kyai Sa'id dan Kyai Yahya Cholil Tsaquf

Islampers.com - Jakarta
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku bersyukur pemerintah Indonesia akhirnya bisa mengakuisisi 51 persen saham Freeport Indonesia.

“Bukan berarti saya menjilat atau berlebihan, pemerintahan Pak Jokowi berhasil menguasai saham Freeport mayoritas,” kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (24/12).

Kiai Said menuturkan, sejak era Orde Baru pembagian saham Freeport tidak jelas dan dimonopoli. Sehingga itu menimbulkan ketimpangan-ketimpangan pada masyarakat yang ada di sekitar penambangan Freeport. Masyarakat tetap miskin meski di sekitarnya ada sumber kekayaan.

Kiai Said menilai, berkat kerja keras Presiden Jokowi maka saham mayoritas Freeport bisa digenggam pemerintah Indonesia. Oleh karenanya, itu harus dihormati oleh siapapun. Mengapa? Persoalan Freeport tidak hanya masalah nasional, tapi juga internasional sehingga itu pasti memiliki dampak politik.

“Yang kedua ini high tech (berteknologi tinggi), bukan teknologi seperti tambang batu bara. Kalau batu bara itu low tech (berteknologi rendah),” paparnya.

”Jadi, luar biasa. Saya acungi jempol. Saya apresiasi pemerintah berhasil menguasai 51 persen saham Freeport,”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia melalui PT Inalum (Persero) akhirnya berhasil menguasai 51,2 saham Freeport Indonesia. Pada Sabtu (22/12) lalu, pemerintah Indonesia telah melunasi divestasi PT Freeport Indonesia dengan membayar 3,85 miliar dollar AS atau setara dengan 55,44 triliun rupiah.


NU Online
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel