Politisasi Uyghur atas dalih kemanusian dan keagamaan
Muslim Xinjiang |
Islampers.com - Nanjing
Oleh : Rasyuhdi
Masalah Xinjiang memang harus di atasi dengan baik oleh pemerintah Tiongkok karena sebagaimana yang media terima ada beberapa kekerasan di dalamnya meski tidak ada SOP hal terkait yang di keluarkan oleh pemerintah tiongkok . Akan tetapi yang saya sesalkan di sini masyarakat seolah-olah di peralat oleh elit-elit politik atau kaum tertentu untuk hal tertentu, karena sejauh ini memang terlalu banyak pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta yang ada bahkan video dan gambarnya merupakan dokumentasi beberapa tahun yang lalu. jadi jangan sampai masyarakat di jadikan alat dengan dalih ke agamaan atau kemanusian demi berjalan mulusnya suatu ambisi.
Kalau saya lihat ada tiga hal yang perlu saya tulis.
1. Politik internasional, mungkin sudah jelas yang mengiring berita ini adalah media-media barat yang saat ini memang bersaing ketat dengan Tiongkok.
2. Politik dalam negeri, sudah jelas pula seolah-olah rezim sekarang pro Tiongkok dan mendukung penuh kebijakan Tiongkok, padahal rezim saat ini banyak kontroversi dengan pemerintah Tiongkok sendiri contoh seperti perubahan nama laut China selatan yang di kecam keras oleh pemerintah Tiongkok dan pemulangan paksa pekerja Tiongkok dll.
3. Ormas, dari sini mereka itu yang banyak demo wabil khusus X HTI, karena sudah jelas di setiap hantu-hantu HTI selalu berkata khilafah adalah solusi dan selalu meyalahkan NU dengan dalih NU tidak peduli akan saudara muslim lainnya, padahal dari NU sendiri caranya bukan dengan grusah grusuh langsung aksi turun ke jalan seperti mereka, karena hal itu seolah-olah NU pro asing dan rezim, dan dari sana pula mereka menghantam NU seolah-olah NU sekarang tidak sama dengan dulu.
Dan wabil khusus kang mas ketua umum PB HMI alangkah lebih baik dan bijak sana jika melakukan kajian lebih dalam lagi terhadap permasalahan ini, karena nama mahasiswa yang kang mas bawa, mahasiswa adalah asalah satu aset bangsa yang sangat berharga. Jangan sampai ada main di antara saya, kang mas dan mereka.
Penulis Sedang study S1 di Nanjing university.
Advertisement
Baca juga:
Komentar