Pendiri PAN, Zumrotin: Yang Mendirikan PAN Dari Beragam Agama dan PAN Kini Sudah Melenceng

Amien Rais (tengah) melakukan orasi di depan massa pendukung Buni Yani
(Foto: Antara)

Islampers.com
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Amien Rais, salah seorang pendiri PAN, Zumrotin mengatakan ada sejumlah pertimbangan yang dijadikan dasar mengapa meminta Amien mundur dari politik praktis.

Dalam pengamatan mereka yang membuat surat terbuka, PAN sudah jauh melenceng dari visi misi berdirinya partai yang inklusif dan tidak memosisikan diri mewakili golongan tertentu.

"Sudah sangat lama saya perhatikan PAN melenceng. Anda juga bisa lihat sendiri, agama selalu digunakan alat padahal saat pendiriannya tidak begitu," ujar Zumrotin kepada BBC News Indonesia, Rabu (26/12).

"Yang mendirikan PAN macam-macam orang dari Katolik, Protestan, Islam. Kalau agama jadi alat, PAN pasti tidak akan pernah didirikan bersama-sama dengan aliran agama lainnya," sambungnya.

Dalam beberapa pernyataan, Amien Rais pernah menyebut 'Partai setan dan partai pembela Allah serta pilih pemimpin beriman'.

Hal lain, menurut Zumrotin, sosok Amien Rais sangat mendominasi di internal partai.

Dampaknya tak ada lagi demokratisasi di dalam partai sehingga beberapa Dewan Pimpinan Daerah merasa tak didengar suaranya. Ia mencontohkan yang terjadi di Kalimantan Selatan dan Barat dan Sumatera Selatan.

"Misalnya proses menentukan pilihan (pilpres), apakah dengan musyawarah mufakat? Apa yang dikemukakan Amien Rais selalu jadi pegangan PAN," pungkas Zumrotin.

"Amien sudah senior tidak legowo untuk menyerahkan ke generasi muda. Berilah kesempatan kepada yang muda-muda berpendapat dan arahkan partai. Kalau sekarang kan PAN ya Amien Rais. Jadi daerah-daerah merasa tidak puas sehingga tidak memenuhi keputusan Amien dalam penentuan presiden."

Karenanya sebagai pendiri, ia merasa memiliki tanggung jawab moral mengingatkan kembali kader-kader PAN agar kembali kepada visi dan misi yang dibangun bersama pada awal Reformasi.

"Saya tidak punya pretensi apa-apa dan tidak berpolitik. Tapi saya punya tanggung jawab moral untuk mengingatkan kembali, 'kamu sudah melenceng lho..' Jadi kita angkat lagi visi dan misi PAN. Jadi penerus PAN yang muda-muda yang tidak tahu, jadi tahu."

Menanggapi surat terbuka itu, Wakil Sekjen PAN, Faldo Maldini justru menyebutnya sebagai upaya menggembosi partai.

Faldo mengatakan apa yang terjadi di internal partai tak seperti yang dituliskan. Ia malah mempertanyakan kepentingan kelima orang itu di balik surat tersebut.

"Ini mulai terlihat ada gerakan yang berusaha menggembosi kami dalam dalam. Sekarang ada orang-orang yang tidak aktif, namun tiba-tiba klaim sebagai pendiri PAN. Saya sendiri sebagai pengurus, nggak kenal dekat mereka," ujar Faldo Maldini kepada BBC News Indonesia, Rabu (26/12).

Ia juga mengklaim, PAN masih sejalan dengan visi dan misi partai ketika pertama didirikan yakni menjadi partai yang inklusif dan tidak memosisikan diri mewakili golongan tertentu.

Ia mencontohkan proses pemilihan calon legislatif yang berasal dari bermacam golongan. Sementara mengenai posisi Amien Rais, kata Faldo, tidak seperti yang dituduhkan dalam surat terbuka.

"Posisi Amien Rais biasa saja. PAN ini justru partai paling demokratis. Semisal di Rakernas disepakati dukung calon 02, kalau ada yang masuk angin, terima dong. Kan gampang, lihat suara mayoritas aja," imbuhnya.

"We are on the track kok. Kalau nggak dukung petahana, dibilang nggak on the track? Nggak masuk akal. Pokoknya kita fokus mendukung Prabowo-Sandi," tambahnya.

Artikel Ini Telah Terbit di www.bbc.com dengan Judul Surat terbuka pendiri PAN kepada Amien Rais: Akankah menggerus suara partai?
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel