Kiai Said Tegaskan Prinsip Kebangsaan
Kiai Said saat mengawali pidato pembukaan MKNU Pagar Nusa (Istimewa) |
Islampers.com - Jakarta
Di Gedung Korea-Indonesia Technical and Cultural Coorperation Center (KITCC) Ciracas, Jakarta Timur, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj secara resmi membuka Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Pagar Nusa pada Senin (21/1) malam.
Dalam Pembukaan itu selain dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, juga dihadiri Ketua PBNU Eman Suryaman dan H Aizzuddin Abdurrahman, Ketua Tim MKNU Sultonul Huda, dan Ketua NU Care-LAZISNU Ahmad Sudrajat. Selain itu hadir juga Dewan Khos PP Pagar Nusa KH Ayip Abbas dan Majelis Pendekar PP Pagar Nusa Zainal Suwari, serta Ratusan kader pagar nusa.
Mengawali pembukaan itu, Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siradj mengatakan: "Dengan ini saya membuka secara resmi Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) untuk Pagar Nusa," tegas Kiai Said diikuti ketukan palu tiga kali.
Dalam pidato tersebut Kiai Said mengingatkan kepada kader Pagar Nusa agar selalu mengawal prinsip-prinsip NU yakni "tawasut" dan "tasamuh". Selain itu ia mengatakan Pagar Nusa dibentuk untuk mengawal tawasut dan tasamuh.
Ia menjelaskan bahwa prinsip tawasut dan tasamuh adalah ajaran Wali Songo, mengawal tasamuh dan tawasut berati mengikuti ajaran yang dibawa oleh walisongo.
Beliau menilai ajaran yang dibawa walisongo tidak bertentangan dengan syari'at tapi menghormati budaya.
"Menghormati budaya itu ajaran Islam-nya Wali Songo." Kata kiai said.
Namun jika seperti seks bebas dan minuman keras, itu jelas bertentangan dengan syariat Islam maka NU secara tegas menolaknya, tegas beliu.
Ia juga menerangkan jika Bedug digunakan oleh Wali Songo untuk menandakan tanda masuknya shalat dan jika diikuti ditaruh dimasjid dilestarikan tidak bertentangan dengan syariat.
Sementara nyadran atau sedekah laut dan tahlilan menurut kiai said adalah budaya yang baik dan tidak bertentangan. Maka oleh karena itu, ia merasa heran jika ada kelompok-kelompok yang membidahkan budaya-budaya tersebut.
"Silakan adakan nyadran, tapi diisi dengan istighotsah, silahkan adakan tiga hari, tujuh hari, 40 hari, tapi diisi dengan tahlil, baik tidak dan bagus tidak?" tanya kiai said pada hadirin.
Jaddidu imanakum, perbaharuilah iman kamu dengan apa? Biqauli (dengan membaca) Laila ha illallah. Jadi kalau orang berdzikir itu memperbaharui imannya. Lah, itu kok ada yang membidahkan. Ini kalau didiamkan nglunjak," terangnya diikuti tawa hadirin.
Sebelumnya Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen menegaskan bahwa para pengurus Pagar Nusa baik di daerah maupun pusat wajib mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama
"Pengurus pagar nusa Wajib mengikuti MKNU baik yang didaerah maupun pusat sebagai bekal untuk menjadi kader pagar nusa yang tangguh, pendekar pagar nusan yang militan dan mengerti ADART" tegas haroen.
Adapun kewajiban itu sudah dimulai dan dicontohkan langsung oleh pengurus Pagar Nusa di tingkat pusat.
Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama 6 hari.
Advertisement
Baca juga:
Komentar