KPU Akan Laporkan Semua yang Terlibat dalam Penyebaran Hoax Surat Suara
Islampers.com - Jakarta
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan pemilihan suara tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos di Tanjung Priok adalah omong kosong.
KPU telah melaporkan peristiwa ini kepada Mabes Polri. Pada Rabu (2/1) malam, KPU dan Bawaslu langsung melakukan pengecekan ke Kantor Pelayanan Direktorat Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Malam ini KPU bersama Bawaslu melakukan pengecekan terhadap isu yang dikirim sejak Rabu tadi. Terkait tujuh kontainer dari Cina yang dikabarkan di masing-masing di masing-masing berisi 10 juta surat suara," ujar Arief usai bertemu dengan pihak Bea Cukai, Kamis ( 3/1) dini hari.
Menurut kabar yang dikeluarkan, kata Arief, tujuan kontainer ditemukan oleh salah satu marinir TNI Angkatan Laut (AL). Kemudian, informasi yang dikeluarkan juga menyebut tujuh wadah sudah dibuka, surat suara yang ada di dalamnya juga sudah dicoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
Arief pun tidak perlu jika dibandingkan informasi yang dikeluarkan itu tidak benar. "Kami menerima berdasarkan keterangan Bea Cukai, tidak ada berita tentang tujuh kontainer itu. (Berita) itu tidak benar dan juga tidak ada marinir TNI AL yang menemukan kontainer tersebut, Jadi semua berita itu bohong," tegas Arief.
Selain itu, KPU juga telah melaporkan kejadian ini kepada Cyber Crime Mabes Polri. "Mereka (kepolisian) juga sudah melakukan penelusuran," tutur Arief.
Menurut Arief, KPU meminta kepada polisi untuk mencari siapa yang menyebarkan informasi bohong ini. Dirinya berharap pelakunya bisa segera didapat.
Isu tentang penemuan surat suara ini mengemuka setelah Wakil Sekjen Demokrat, Andi Arief, menyampaikan hal tersebut di akun Twitternya, Rabu (2/1), di cuitan yang diunggah Andi pukul 20.05 WIB.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 wadah surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Supaya tidak cocok harap dicek kebenarannya.
Cicitan sudah dikembalikan oleh Andi sendiri beberapa saat kemudian.
Republika.com
Advertisement
Baca juga:
Komentar