Ketika Dua Muallaf Plontos Menanggapi Video Anjing Masuk Masjid


Islampers.com - Kudus. Baru-baru ini jagat maya digegerkan dengan sebuah video viral berdurasi 1 menit lebih. Video tersebut berisi seorang wanita berkacamata memasuki masjid dengan anjing peliharaannya. Nampak wanita tersebut datang sambil berbicara kepada dua pria dengan nada tinggi. Dalam percakapannya dengan pria berbaju oranye itu, ia mempertanyakan suaminya yang dinikahkan di masjid.

Sontak video ini menuai reaksi beragam dari netizen, termasuk dua tokoh berkepala plontos, Deddy Corbuzier dan Felix Siauw. Dua orang muallaf dengan background keislaman yang berbeda.

Seperti dalam channel youtube dan akun Instagram milik Felix Siauw sendiri juga dalam menanggapi cuitan DR. KHM. Luqman Hakim dan Ahmad Sahal tentang peristiwa Rasulullah ketika menanggapi kaum Arab Badui, ia menganggap dalam hal ini beliau berdua 'sok bijak'

"Hanya, ada beberapa orang yang ketika melihat kejadian seperti yang baru-baru ini viral, "Non-Muslim yang masuk dengan anjingnya ke Masjid", lalu merespon dengan "sok bijak", lalu menyalahkan Muslim yang ada di Masjid berlebihan ketika menghalau wanita non-Muslim itu," tulis Felix di akun instagramnya, Senin 1 Juli 2019.

Felix bercerita, dulu Rasulullah menyaksikan seorang Badui kencing di masjid, menahan para sahabat untuk membiarkan hajatnya hingga selesai. Lalu menasihati dan meminta sahabat untuk membasuh bekas kencing itu dengan air hingga suci, selesai masalah tanpa marah-marah.

"Hanya mereka lupa, yang Rasulullah lakukan itu sebab Arab Badui ini belum tahu, bukan nge-gas, marah-marah, bahkan mengamuk ketika diingatkan. Dan mereka lupa, bahwa para sahabat menyatakan rasa marah itu sebab masih ada keimanan pada diri mereka," ungkapnya.

Pada intinya, Felix menegaskan kalau ingin mengutip kisah hidup Nabi, jangan setengah-setengah. Hendaknya dilakukan secara keseluruhan dan perlu dikonstruksikan sesuai perkembangan zaman.

"Kalau ingin mengutip kisah hidup Nabi, mbok ya o (mother yes please) yang kaaffah, yang keseluruhan. Jangan yang sesuai hawa nafsu kita bilang "dulu Nabi begini dan begitu", sedangkan kalau tak cocok dengan hawa nafsu kita, kita sampaikan "perlu de-konstruksi sesuai zaman," kata dia.

Lain halnya dengan Deddy Corbuzier ketika menanggapi video tersebut. Dalam video vlog  terbarunya berdurasi lebih dari 12 menit, ia menanggapi beberapa hal terkait video tersebut. Sebelumnya, Deddy mengaku sempat berdiskusi dengan Gus Miftah mengenai video viral ini.

Menurut Deddy, apa yang dilakukan wanita dalam video tersebut, tak masuk akal. Misalnya, anjing jenis chihuahua yang diklaim untuk mengendus keberadaan suaminya.

"Setahu saya, pengalaman saya, enggak ada anjing chihuahua itu bisa mengendus, mencari keberadaan seseorang, itu enggak ada. Itu anjing mainan yang tugasnya untuk lucu-lucuan," katanya dalam vlog tersebut yang penulis lihat pada Selasa Pagi (2/7/2019)

Deddy pun menyoroti apa yang dilakukan umat muslim di sekitarnya terhadap anjing tersebut. Meski mengusir, namun Deddy bangga, karena tidak ada yang memberi perlakuan kasar, seperti memukul, menendang, atau menyiksa anjing tersebut.

"Tidak ada perilaku apa pun yang menyiksa anjing tersebut ketika anjing itu ada di dalam masjid. Itu luar biasa banget, karena emang yang salah bukan anjingnya. Gue salut banget sama saudara seiman gue," lanjut Deddy.

Deddy pun menyayangkan sikap wanita tersebut yang terus meneriaki agama yang dianutnya. Sebagai mantan pemeluk agama Katolik, Deddy menilai, tak semestinya wanita itu membawa-bawa agamanya, sebab, siapa pun tahu jika masuk masjid tak boleh beralas kaki, apalagi membawa anjing.

"Di ajaran Katolik enggak ada yang ngajarin lu masuk masjid pakai sepatu, bawa anjing. Kita juga tahu dari SD, kalau kita tinggal di Indonesia, kita tahu tata cara hidup orang Indonesia. Enggak mungkin orang hidup di Indonesia enggak tahu masjid kayak apa, kecuali kalau Anda enggak punya teman di dunia. Tidak masuk akal," serunya lagi.
Felix Siauw dan Deddy Corbuzier
Meski dianggap sebagai penistaan agama, Deddy tetap berharap ada solusi yang lebih baik selain berujung di kantor polisi. Menurutnya, bukan tidak boleh dipolisikan, tapi dia merasa, ingin lebih tahu lebih dalam soal kondisi kejiwaan wanita tersebut.

"Apa enggak lebih baik dibawa ke psikolog? Karena menurut saya, orang-orang yang bisa melakukan itu hanya yang memiliki gangguan jiwa," ujar Deddy.

Deddy pun menutup videonya dengan pengakuan bahwa dia terkejut dengan insiden ini, apalagi terjadi tak lama setelah dia menjadi mualaf. Deddy merasa tak nyaman, karena pelaku membawa-bawa agama yang dia peluk sebelumnya.

Dia juga berharap tak ada lagi insiden serupa. Bukan cuma berharap wanita dalam video tersebut menyadari kesalahannya dan meminta maaf, Deddy juga ingin Indonesia dengan ragam perbedaan tetap damai.

"Karena indah sekali Indonesia dengan beragam agama dan semua orang-orang di dalamnya saling menghargai. That's really beautiful," ucapnya.

Lalu, bagaimana kesimpulan pembaca sekalian? Semoga kita selalu bijak dalam menanggapi suatu perkara.

Penulis: M. A. Zaenal
Dari berbagai sumber.
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel