Sok Tahu (lagi), Felix Siauw Sebut Semua Ulama Ahlusunnah wal Jamaah Sepakati Khilafah Itu Wajib



Islampers.com - Jakarta. Pegiat medsos Felix Siauw kembali berulah. Kali ini, dia menggunakan hasil keputusan Ijtimak Ulama IV dan memolesnya untuk mengesankan khilafah adalah wajib. Felix bahkan bersikap ‘sok tahu’ dan mengklaim bahwa semua ulama Ahlusunnah wal Jamaah bersepakat bahwa penegakan khilafah adalah wajib.

Memanfaatkan hasil Ijtimak Ulama IV yang sedang ramai dibicarakan, mantan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu mengatakan penerapan syariah dan penegakan khilafah serta amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam.

“Semua ulama Ahlusunnah wal Jamaah telah sepakat bahwa penerapan syariah dan penegakan khilafah serta amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam, alhamdulillah,” kata Felix Siauw melalui akun Istagramnya @felixsiauw, Jumat (9/8/2019) kemarin.

Bertolak belakang dengan klaim Felix, ulama sekaligus Ketua Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyatakan Pancasila adalah ideologi final untuk Indonesia.

“Sejak dulu, ya, NU selalu bersama TNI, menjaga dan mengawal negara Indonesia, dan ideologi Pancasila sendiri sudah final,” kata Said Aqil di Kantor PBNU seperti dilansir Antara, Senin (5/8).

Hal senada juga disampaikan oleh ulama nasional yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia meminta masyarakat tidak perlu lagi mempertentangkan istilah syariah. Menurutnya, tatanan NKRI saat ini sudah sarat dengan nilai-nilai yang menjadi tujuan syariah itu sendiri.

“NKRI itu kan sudah lama bersyariah. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Adil Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin Hikmah Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial. Tujuan syariah sudah tercakup semua di dalamnya,” kata Haedar di Yogyakarta, Kamis (8/8/2019).

Ketum PP Muhammadiyah itu juga menganggap tak perlu lagi ada idiom, simbol atau konsep (seperti khilafah) yang menjadikan NKRI semakin jauh dari ‘jiwanya. Hal itu bisa terjadi, karena masyarakat hanya melihat dari nama, atribut yang merupakan ‘cangkang’ atau kulit saja.

Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro bahkan menilai hasil Ijtima Ulama IV merupakan tindakan makar. Menurut Norman, sikap sejumlah tokoh agama pada acara tersebut yang enggan mengakui hasil Pemilihan Presiden (Pemilu) 2019, dinilainya telah melawan hukum dan Undang-Undang (UU) yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Menentang keputusan Ijtima Ulama IV yang menolak untuk mengakui pemerintahan terpilih. Keputusan forum tersebut jelas-jelas merupakan tindakan makar,” katanya kepada Tagar, Jumat (9/8).

Berikut postingan lengkap Felix Siauw di akun Instagram:

Ijtima Ulama IV: #KhilafahWajib

Ijtima ulama IV, menghasilkan keputusan, salah satunya adalah bahwa “semua ulama ahlusunnah wal jamaah telah sepakat bahwa penerapan syariah dan penegakan khilafah serta amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam”, alhamdulillah.

Dan seperti yang sudah diduga, term “Khilafah” ini kembali membuat alergi sejumlah kalangan, terutama dari pihak penguasa yang terlihat anti pada istilah dan simbol Islam.

Ingin sekali untuk berprasangka baik, hanya saja sangat sulit ketika melihat banyak kasus, kriminalisasi ulama, monsterisasi bendera tauhid, dan pembiaran terhadap penistaan Islam.

Tapi yang ingin saya soroti saat ini bukan itu semua, kita boleh saja berbeda pendapat tentang Khilafah, toh itu bukan bagian aqidah yang tak boleh ada perbedaan.

Hanya saja, menstigma buruk term “Khilafah”, bahkan sampai berlebihan dengan menjadikan hal ini seolah yang paling berbahaya bagi Indonesia, bukan perkara bijak.

Karena kita tahu, term #Khilafah ini tidak serta merta ada, ia berakar pada Islam dan khazanahnya. Term “Khalifah”, “Khilafah”, tak mungkin dihindarkan dalam keilmuan Islam.

Bila bertemu istilah kedokteran, tanya dokter. Begitu bertemu istilah ke-Islam-an, kenapa banyak yang merasa sok tahu? Tanyalah ulama, apa definisi khilafah.

Jangan malah menyetarakan Khilafah dengan ISIS, perang Suriah, terorisme, dan segala hal yang menyesatkan. Orang Muslim takut simbol Islam, takut istilah Islami, lucu.

Tentang keputusan ijtima ulama IV bahwa #KhilafahWajib, tentu bisa didiskusikan. Sebab para ulama pastilah ingin negeri dan ummatnya aman dan sejahtera.

Atau jangan-jangan, para pembenci syariah dan khilafah ini paham betul, bahwa Islam adalah sistem satu-satunya yang bisa menghentikan kedzaliman, mengembalikan kebaikan.

Kita semua sedang melakukan tugas sejarah. Ada yang semangat mempromosikan ide-ide yang berasal dari Kitabullah dan Sunnah, ada yang sibuk menghalanginya.

Open your mind. Bila menurut anda semua baik-baik saja, berhentilah berpikir. Bila menurut anda Indonesia bisa lebih baik lagi, yuk kita cari sama-sama solusinya.

Sumber: 5News.co.id
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel