Ra Kholid : LAHIRNYA RESOLUSI JIHAD (Hari Santri Nasional)
Dewan Pengurus Pondok Pesantren Miftahut Tholibin, Kwanyar, Madura. |
Islampers.com - Bangkalan
Lahirnya Resolusi Jihad ini tidak Lepas dari tiga tokoh yakni Hadratusyek KH Hasyim Asy'ari Pendiri Nahdatul Ulama, Bung Karno Presiden Republik Indonesia Pertama dan Mas Harus Santri Tebuireng.
Tanggal 15 terjadilah perang sengit di Semarang yang membuat Bung Karno Hawatir akan merongrong kemerdekaan Indonesia, akhirnya beliau mengutus utusan untuk meminta Fatwa Kepada Hadratusyek KH Hasyim Asy'ari.
Dalam Fatwa itu Bung Karno meminta Fatwa "Bagaimana Hukumnya membela Tanah Air? Bukan Membela Allah atau Membela Agama".
Tanggal 22 Oktober 1945 Akhirnya Hadratusyekh KH Hasyim dan Ulama Jawa, Madura bertemu di Surabaya dan beliau menanda tangani Fatwa Resolusi Jihad (Membela Tanah Air Hukumnya Fardu 'Aen pada semua Individunya).
Tanggal 30 Oktober terjadilah perang berdarah Antara Santri dan Penjajah Belanda tepatnya di Surabaya. Bentrokan memuncak dengan meninggalnya Brigjen Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur.
Ia tewas setelah mobil yang ditumpanginya meledak. Tidak hanya sang jenderal, sopir dan ajudannya juga ikut mati. Perlu di Catat yang memasang bom di mobil Brigjen Jenderal Mallaby, bukan tentara, tapi santri (Pondok Pesantren) Tebuireng, Jombang, namanya Harun. Ia pun ikut Sahid dalam ledakan itu.
Kholid Pinggiran
Di sampaikan di PP Miftahut Tholibin
Hari Santri Nasional 22 Oktober 2019
Advertisement
Baca juga:
Komentar