Home
Berita IPNU
Berita NU
Berita PMII
NU
Bersama LTN NU, PPM Darussalam Garap Potensi Jurnalistik Santri
Bersama LTN NU, PPM Darussalam Garap Potensi Jurnalistik Santri
Islampers.com - Jateng
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”. Kalimat tersebut merupakan salah satu kata-kata bijak milik sang maestro, Pramudya Ananta Toer yang dipekikkan oleh Joko Priyono untuk membuka sesi materi yang ia sampaikan dalam acara Ngaji Jurnalistik bersama LTN NU Surakarta di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Darussalam, Kartasura (18/01).
Sebuah kegiatan yang ditujukan untuk para santri di Kartasura ini dihadiri oleh 25 orang dan 2 orang pemateri yang ahli dalam bidang tulis menulis dengan dibuktikan melalui karya-karyanya. Beliau adalah Ajie Najmuddin, SE selaku ketua LTN NU Surakarta dan Joko Priyono selaku sekretarisnya.
“Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama pihak pondok dengan LTN NU Surakarta, harapannya setelah para santri mengikuti kegiatan ini minimal web pondok kita bisa hidup dengan dihias oleh karya para santri” papar Mir’atul Azima, ketua dewan pertimbangan PPM. Darussalam saat diwawancara.
Selain itu, kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.30 WIB sampai 13.30 WIB ini dihadiri pula oleh pimpinan pondok, Dr. Zainul Abbas, M.Ag yang turut mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi acara-acara seperti ini karena hari ini kehidupan telah bergantung oleh media, tantangan kita adalah bagaimana supaya bisa mahir dalam dunia jurnalistik karena baik media-media resmi maupun media sosial semuanya mebutuhkan kemampuan ini” tutur Zainul Abbas dalam sambutannya.
Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan bermanfaat bagi para santri sebagai generasi muda yang nanti akan menghadapi era disrubsi, era yang berubah sangat cepat dengan lompatan-lompatan yang tidak bisa diprediksi sebab perkembangan media sosial saat ini.
Ungkapan tersebut senada dengan pandangan Ajie Najmuddin tentang campur tangan santri dalam mengawal informasi yang disampaikan disela-sela materi yang diberikan.
“Karena zaman ini dunia butuh ketrampilan jurnalistik untuk mengimbangi informasi yang sangat cepat datang, maka santri perlu dan harus untuk ikut andil”
Kontributor : Arindya
Advertisement
Baca juga:
Komentar