GMNU Madura Minta Aparat Usut Penyebar Isu Dukhan yang Meresahkan Masyarakat

Capture Youtube Uzma

Islampers.com - Madura
Adanya isu meteor akan menabrak bumi pada 8 Mei 2020, bertepatan tanggal 15 Ramadan 1441 yang dikaitkan dengan dukhan dan kiamat mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak, salah satunya K. Abd. Hamid Roqib, Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Madura.

Melalui pesan WhatsApp, Ra Hamid, sapaan akrabnya, meminta kepada aparat kepolisian, agar mengusut tuntas penyebar isu dukhan dan kiamat yang membuat resah masyarakat, Jumat (08/05/2020).

Pihaknya mengatakan, Akhir-akhir ini banyak kejadian yang sifatnya pembodohan dan cendrung meresahkan umat, apalagi umat yang kulturnya mudah percaya pada setiap informasi, tanpa melalui kroscek terhadap informasi tersebut.

“Sungguh prihatin kami melihat atas kejadian tersebut, karena kita sekarang masih dalam posisi menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. Seharusnya, Aparat menyikapi isu ini harus aktif dan agresif, karena kalau didiamkan, maka akan ada yang akan membuat isu yang lain lagi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mudzir Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah  (Jatman) Gustniyah Pakong tersebut meminta, agar aparat tidak pilah-pilih kasus penyebaran isu untuk diusut tuntas, terlebih opini para tokoh agama yang cenderung provokatif, membuat resah dan menakut-nakuti umat dengan isu dukhan dan kiamat.

“Ada tetangga saya yang termakan pengajian dukhan atau asap. Dia sebelum ramadlan sudah bersiap-siap membeli perlengkapan makanan, minyak goreng dan mie yang bertumpuk-tumpuk dirumahnya. Setelah saya tanyakan, dia menjawab hanya persiapan tanggal 15 ramadan yang akan terjadi bencana asap. kejadian ini kan pembodohan kepada umat,” paparnya.

Tidak hanya itu, Ra Hamid juga menuntut aparat menindak tegas penyebar video hujan debu atau asap yang disinyalir dalam suaranya di Sampang, Madura, agar memberikan efek jera kepada yang bersangkutan dan peringatan kepada yang lain.

“Kita sebagai umat muslim ingin melaksanakan ibadah puasa Ramadan ini dengan damai dan aman, walaupun dalam masa pandemi Covid-19. Namun, dengan adanya informasi atau kabar yang meresahkan seperti hal tersebut, malah menambah datangnya Pandemi yang lain,” sesalnya.

Ra Hamid mengajak kepada para Kiai dan Dai yang sering bersentuhan dengan umat, agar selalu mendahulukan Tabsyir (kabar gembira) bukan Tandzir (Menakut-nakuti), karena umat sekarang lagi menghadapi musibah, jangan menambah musibah lagi dengan hal yang lain.


pcnu.pamekasan.or.id
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel