Fitnah Akhir Zaman (Dibalik Slogan kembali ke Al-qur'an dab Sunnah)


Islampers.com - Jakarta

FITNAH AKHIR ZAMAN
Dibalik Slogan "Kembali Ke Al-Qur'an Dan Sunnah"
Oleh : Tiyar Firdaus

Pergantian waktu menentukan perubahan zaman semakin rapuh, berbagai polemik sekte mengatasnamakan agama hanya demi meraih hasratnya. Itulah yang membuat penulis penasaran dan coba menguraikan titik awal fitnah yang terjadi pada umat Islam hingga masa kontemporer saat ini.

Suatu ketika Sayyidina Abu Bakr melewati suatu lembah dan melihat seseorang sedang melakukan sholat dengan khusyu, lalu pulang ke Mekkah dan mengabarkannya kepada Rasulullah SAW. Sayyidina Abu Bakr saat itu spontan terkejut sebab Nabi menyuruhnya untuk menemui orang tersebut dan membunuhnya.

Sesampainya bertemu dengan orang tersebut, Sayyidina Abu Bakr tidak tega membunuhnya karna dia sedang melaksanakan sholat dengan khusyu. Ketidak tegasan beliau membuat Nabi menyuruh Sayyidana Umar untuk membunuhnya, namun begitupun Sayyidina Umar tidak tega untuk membunuhnya. Lalu Nabi Menyuruh Sayyidina Ali, beliau juga tidak tega membunuhnya. 

Hingga akhirnya Nabi dengan tegas menyatakan alasanya :
((إن هذا وأصحابه يقرأون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية ثم لا يعودون فيه حتى يعود السهم في فوقه فاقتلوهم هم شر البرية))  رواه أحمد في مسنده
وفي رواية (( إن هذا أول قرن خرج من أمتي. لو قتلته ما اختلف في أمتي اثنان)) أخرجه أبو يعلى
Artinya: "Sesungguhnya orang ini dan pengikutnya membaca al-Qur'an hanya sebatas tenggorakan, mereka akan melesat (keluar) dari agama Islam sebagaimana melesatnya busur dari panah, kemudian mereka tidak akan masuk Islam kembali hingga kembalinya busur ke panah yang sudah melesat tadi (Mustahil). Bunuhlah mereka karna mereka seburuk-buruknya manusia" HR. Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya
Dilain riwayat Nabi bersabda: "Sesungguhnya orang ini awal tanduk fitnah, jika saja kalian membunuhnya maka umatku tidak akan berpecah belah" HR. Imam Abu Ya'la

Para Ulama menyatakan inilah awal fitnah yang terjadi dan sumber dari segala fitnah. Dari situlah nanti akan menyebar meskipun secara dhohir mereka sholat berjamaah dan berperang melawan orang-orang kafir bersama Nabi dan para Sahabat. Namun ditengah keadaan seperti itu mereka selalu mencari cela untuk membuat pecah belah umat Islam, dan salah satunya ketika terjadi perang Bani Musthaliq dengan memfitnah Istri Nabi Sayyidah Aisyah atas perbuatan zinanya dengan Shofwan bin Mu'atholah.

Kemudian fitnah mengalir deras setelah wafatnya Rasulullah, terbunuhnya Sayyidina Ustman sehingga terjadi perselisihan panas antara sahabat sehingga melahirkan perang Jamal, dan terbunuhnya beberapa sahabat. Untuk menghentikan pertumpahan darah umat Islam, Sayyidina Ali dengan rela mengadakan perdamaian dengan Mu'awiyyah, disinilah Khowarij muncul dan mengkafirkan Sayyidina Ali serta sahabat lainya dengan alasan sayyidina Ali menghukumi sesuatu tidak berlandaskan al-Qur'an. 

Peristiwa terpecahnya umat Islam ini sudah di jelaskan Rasulullah sekaligus memberikan sebuah solusi agar berpegang teguh terhadap agama Islam dengan mengikuti mayoritas dan para sahabatnya. Sebagaimana Rasulullah Saw. Bersabda :
إن بني اسرائيل افترقت على احدى وسبعين فرقة و إن أمتي ستفترق على اثنتين وسبعين فرقة كلها في النار الا واحدة وهي الجماعة.
وفي رواية أخرى " ما انا عليه وأصحابي"
Artinya: "Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 71 golongan, sedangkan umatky menjadi 72 golongan, semuanya di neraka kecuali satu, yaitu orang yang berpegang teguh terhadap keyakinan mayoritas" 
Dilain riwayat : " kecuali orang yang mengikutiku dan para Sahabat"

Dimasa Tabi'in, perpecahan umat Islam dan fitnah semakin besar, setiap kelompok bergerak mengatas namakan Islam, berlandaskan al-Qur'an dan Sunnah. Namun pada kenyataanya, satu sama lain saling mengkafirkan, menghalalkan darah umat Islam yang tak sependapat, memalsukan Hadits bahkan sebagian ada yang mengaku sebagai Nabi dan Tuhan. Berabagai cara apapun telah dilakukan hanya demi menumpaskan hasrat nafsu dan politik dibalik slogan "Agama Islam". Inilah yang disebut para Ulama dengan "Fitnah Siasat"

Ditengah bergejolaknya perpecahan dan fitnah, masih banyak umat Islam yang berpegang teguh terhadap washiat Rasulullah SAW, yaitu berpegang teguh kepada al-Qur'an, hadits, para Sahabat serta salafhusholih, bersih dari campur tangan para politikus, itulah kaum mayoritas umat Islam. 

Maka untuk membedakan mana golongan yang melenceng dari ajaran Islam, maka di kukuhkanlah kesepakatan oleh para Ulama istilah "Ahlusunnah Wal-Jamaah" setalah abad ke-3H. Bermanhaj Imam Abu Musa Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-maturidi dalam Madzhab Aqidah. Imam Abu hanifah, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Ahmad bin Hambal dalam Madzhab Fiqh/Syariat, serta para Sufi seperti Imam Junaid al-Baghdadi dalam Madzhab Ihsan. Inilah Rukun Agama islam terdiri dari Iman (Aqidah). Islam (Syariat). Ihsan (Akhlaq).

Jika dikatakan kenapa dinisbatkan kepada mereka.? 
- karna mereka orang-orang yang berpegang teguh terhadap kemurnian ajaran Islam, juga sanad keilmuanya bersambung kepada  Rasulullah SAW dan semuanya termasuk salafusholih yang hidup pada abad ke- 1-3H

- Setiap dari mereka mempunyai otoritas dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Terutama menghabiskan sisa umurnya dikerahkan untuk berjuang menyebarkan ilmu dan berdakwah dengan manhaj Rasulullah, Sahabat serta Salafusholeh.

- Pembukuan dan karyanya yang terususun rapih dan masih bisa diselamatkan hingga hari ini, meskipun banyak diantara para sahabat ataupun tabi'in mempunyai predikat "Mujtahid Muhtlaq" namun mereka tidak mempunyai karya atau karnya tidak bisa terselamatkan.

- Ditinjau dari para pengikut dan muridnya menyebar ke seluruh pelosok dunia, melahirkan Imam-Imam besar, Ahli Tafsir, Ahli Hadits, seperti Imam Al-Ghozali, Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Fakhruddin Ar-rozi, Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar Asqolani dll. 
Dibawah Ahlusunnah wal-jamaah inilah agama Islam terjaga baik dan menyebar kesuruh penjuru dunia. Dibawah kendalinya di taklukanya palestina, runtuhnya Kerajaan Romawi di Konstantinopel, dan merdekanya Indonesia dari penjajahan Eropa.

Kita kembali lagi ke dunia hitam diera kontemporer, berbagai pergerakan pembaharuan dan organisasi ke-Islaman  di dunia semakin berkembang dan pesat, ada yang menitikberatkan terhadap pemerintahan Islam seperti Ikhawanul Muslimin, Hizbut Tahrir. Ada yang berusaha memurnikan Islam dari khurafat seperti Salafy Wahabi dll. Semuanya dengan slogan "Al-Qur'an dan Sunnah" namun pada kenyataanya berapa juta umat Islam di bantai, berapa banyak kuburan Sahabat di bongkar lalu di bakar, para ulama di siksa dan di bunuh hanya atas nama "Al-Qur'an dan Sunnah" dalam pergerakanya. 

Jelas Al-qur'an dan sunnah tak mengajarkan pengkafiran, pembunuhan terutama terhadap umat Islam sendiri.
Rasulullah SAW bersabda : 
"اذا قال الرجل لأخيه يا كافر فقد باء بها احدهما ان كان كما قال والا رجعت عليه"
رواه البخاري والمسلم
Artinya: "Ketika seseorang berkata saudaranya 'Wahai kafir' sungguh salahsatunya telah berbuat buruk jika perkataanya benar, jika salah maka kekafiranya berbalik kepada dirinya" HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim

Maka ada yang tidak beres, secara tampak mengatasnamakan  "Al-Qur'an dan Sunnah" namun bathinnya menghancurkan umat Islam secara perlahan hanya demi mencapai tujuan politiknya dan memuaskan hasrat nafsunya. Sebagaimana awal fitnah di masa Rasulullah, sehingga beliau menyuruh sahabat untuk membunuhnya, meskipun secara dhohir sholat secara khusu, namun dibalik itu mereka akan merebakan fitnah di tengah-tengah umat Islam.
Penggambaran ini sudah di nashkan oleh Rasulullah SAW :
((لتنقضن عرى الإسلام عروة عروة فكلما انتقضت عروة تشبث الناس بالتي تليها واولهن نقضا الحكم وآخرهن الصلاة)) رواه أحمد في مسنده
Artinya: "Tali Islam perlahan akan terputus, setiap kali tali terputus manusia mengeratkan tali yang dibawahnya, Awal putus tali itu adalah  tidak diberlakukanya hukum Islam dan akhir talinya adalah sholat" HR. Imam Ahmad

Dilain riwayat Rasulullah SAW bersabda kepada Harits bin umairah :
((إن يدفع عن عمرك فسيأتي عليك زمان كثير خطباؤه قليل علماءه كثير سؤاله قليل معطوه الهوى فيه قائد العلم. قال : متى ذاك.؟ قال : إذا أميتت الصلاة وقبلت الرشا ويباع الدين بعرض يسير من الدنيا. فالنجاء النجاء ويحك ثم النجاء)) رواه الطبراني
Artinya: "Jika umurmu panjang, nanti akan datang suatu masa, banyak orang pandai berbicara, namun sedikit sekali para Ulamanya. Banyak orang meminta, namun sedikit orang yang mau memberi. Dimana ilmu tunduk mengikuti hawa nafsunya. Lalu sahabat tadi bertanya : "Kapan itu ya Rasulullah.? Nabi menjawab :"ketika orang-orang sudah berani menyepelekan Sholat, berani suap-menyuap (korupsi), Agama di jual belikan dengan harta dunia" HR. Imam Thabrani

Meskipun penduduk umat Islam terbanyak di muka bumi, namun banyaknya pemeluk Islam hanya laksana buih di lautan hanya menjadi arus Globalisasi fitnah. Keadaan umat Islam saat ini para ulama menyebutnya "Marhalah Ghutsaiyyah"

Berpegang teguh terhadap ajaran Ahlusunnah Waljama'ah merupakan kunci keselamatan di tengah fitnah Ghutsaiyyah di era kontemporer.
Semoga Allah selalu menjaga kita dari fitnah akhir zaman, dan kembali kepangkuan ke-Mahariban-Nya dalam keadaan jiwa yang bersih tanpa noda.
WaAllahu 'alam....
Semoga bermanfaat.........

Silahkan di share....
Hadhramaut, 25 September 2020..


 Disari dari kitab :
-Firaq baina firaq karya Imam Baghdadi
-Idhar Ilmi maknun karya Sayyidi Habib Abu bakr Al-adni
-Tarikh Najd karya Ustman bin Basyar Najd
-Hatta latadhi' hawiyyah Shufiyyah
"Minhaj Al-Abidin karya Imam Ghozali
 -Tarikh Tasyri'Karya Sayyid Alwi Maliki
-Qira'ah fi kutubulaqoid karya Ustad Hasan Farhan

Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel