Home
Hate Speech
Ponpes Karang Durin Sampang di serang Hate Speech Pengasuh Pertimbangkan Jalur Hukum
Ponpes Karang Durin Sampang di serang Hate Speech Pengasuh Pertimbangkan Jalur Hukum
Islampers.com - Sampang
KH Khoiron Zaini atau biasa disapa Gus Igo Zain, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karang Durin Sampang, merasa prihatin terhadap para pelaku hate speech (ujaran kebencian) di media sosial yang belakangan ini semakin masif
Kiai muda yang juga Pendiri Majelis Sholawat At-Taufiq tersebut menyatakan saat ini hate speech bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak pandang bulu dan latar belakang. Bahkan yang berpendidikan tidak luput dari sikap ujaran kebencian lewat media sosial.
Baru-baru ini, Gus Igo Zain dikejutkan dengan hate speech yang menimpa Ponpes Miftahul Ulum Karang Durin dan Majelis Sholawat At-Taufiq di bawah asuhannya. Ia sangat menyayangkan ujaran kebencian yang dilakukan oleh akun atas nama Qayss Armada yang menulis status dalam akun sosmednya pada (Sabtu, 24/02/2018, Siang)
“Ya kan sudah kenyataanya kawan, Karang Durin yang sekarang sudah tercemar, dengan sikap dan akhlaq muridnya dan Pesantrennya, para pemuda yang hadir dalam majelis tersebut cuma membuat kerusakan, laki dan perempuan joged bareng, bolehkah sholawat pake jaran goyang” tulis akun tersebut. Berikut screenshoot yang didapatkan redaksi Islampers.com, kemarin.
Ujaran kebencian di Facebook oleh akun Qayss Armada |
Belakangan diketahui, pemilik akun Qayss Armada saat ini sedang bekerja di Malaysia. Akibat ujaran kebencian yang dilakukannya, KH Khoiron Zaini selaku pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Karang Durin akan mempertimbangkan ke jalur hukum.
Menurutnya, ujaran kebencian tersebut sudah melampaui batas, yang berakibat pencemaran nama baik yang bisa dijerat pasal UU ITE, sebagaimana beliau tulis dalam akun Facebooknya
Satatus Gus Igo Zain Sampang |
“Hate speech merupakan pelanggaran hukum..bijaklah dalam menggunakan medsos..gunakan medsos sbgai ajang untuk menyebar kebaikan menyebar keindahan islam bukan malah menyebar kebencian pertengkaran juga permusuhan,” tutur Gus Igo via saluran WhatsApp kepada Islampers.com, Ahad (24/2/2018, Jam 01.40)
Beliau juga mengatakan, jika pelaku ada i'tikad baik mau bersilaturahmi untuk meminta maaf, akan dimaafkan dan akan diterima terbuka untuknya.
“Memaafkan merupakan jalan kami. Kesalahan hanya diampuni satu kali. Mengulagi resiko tanggung sendiri,” ujarnya kepada redaksi.
Gus Igo juga menghimbau kepada semua alumni Miftahul Ulum agar tetap tenang menahan diri. (Islampers.com)
Advertisement
Baca juga:
Komentar