Puluhan Orang Bercelana Cingkrang Datangi Kampus UIN

Rombongan anggota FUI mendatangi kampus UIN Kalijaga Yogyakarta, pada Rabu (07/03). (Foto: BBC Indonesia/Furqon Himawan)

Islampers.com
Puluhan anggota Forum Ukhuwah Islamiyyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta mendatangi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Rabu (07/03). Kedatangan mereka terkait kebijakan mengenai cadar yang dikeluarkan pihak kampus.

Dengan mengenakan atribut serbaputih, mereka berombongan memasuki area kampus.

Juru bicara FUI yang juga menjadi dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Fadlun Amin, mengaku pihaknya “keberatan jika memang ada pelarangan menggunakan cadar” di kampus UIN.

Dia menegaskan FUI akan melakukan langkah lebih lanjut seandainya UIN benar-benar melarang penggunaan cadar.

“Intinya kita diskusi dan konfirmasi. Apakah benar ada pelarangan (penggunaan cadar) di sini,” ujar Fadlun, kepada BBC Indonesia di Yogyakarta.

Setelah melakukan pertemuan dengan FUI, pihak kampus melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Waryono, menyatakan UIN Kalijaga tidak melarang penggunaan cadar.

Bagaimanapun, Waryono mengatakan pihak kampus akan membina mahasiswinya yang menggunakan cadar.

Waryono mempersilakan pihak FUI jika ingin melakukan langkah lebih lanjut atas aturan yang ditegakkan pihak kampus.

“Silakan saja, setiap orang punya hak. Kan itu ada koridor hukumnya,” katanya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak kampus, rombongan anggota FUI membubarkan diri. Meski demikian, FUI bertekad akan memantau UIN.

“Kalau (cadar) tidak boleh, kami akan menempuh langkah lebih lanjut,” ujar Fadlun.

Pertemuan anggota FUI dengan pihak kampus UIN Kalijaga membahas penggunaan cadar.
Sebelumnya, sebanyak 42 mahasiswi pemakai cadar di Universitas Islam Negeri (UIN) telah dikumpulkan oleh pihak kampus. Mereka diminta mencabut cadar dengan kemungkinan dikeluarkan.

Kepada BBC Indonesia, Rektor Yudian Wahyudi mengatakan para mahasiswi akan diberikan sesi penyuluhan sampai sembilan kali.

“Kita mengumpulkan mahasiswa itu. Jumlahnya sudah ketahuan. Kemudian diklasifikasikan berdasarkan jurusan asal dan sebagainya. Saya juga sudah, tadi setelah rapat untuk membuat tim konseling.

“Konseling ini nanti terdiri dari dosen yang dari berbagai disiplin keilmuwan … Sampai sembilan kali kalau mereka masih bertahan pada pendiriannya, ya sudah kami minta mereka tidak ke kampus,” kata Yudian Wahyudi kepada Nuraki Aziz untuk BBC Indonesia.

Menurut Yudian, beberapa tahun lalu di UIN Kalijaga hanya terdapat sekitar satu hingga dua mahasiswi yang bercadar. Peningkatan jumlah pemakai cadar menjadi puluhan orang, menurutnya, menunjukkan gejala peningkatan radikalisme.

“Kami melihat gejala itu, kami ingin menyelamatkan mereka, karena mereka ini, jangan sampai ya, tersesat administrasi pendidikan, jadi politik administrasi pendidikan.
Wakil Rektor Bidang  kemahasiwaan dan Kerjasama UIN Kalijaga, Waryono. Foto BBC Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Kalijaga, Waryono. (Foto: BBC Indonesia/Furqon Himawan)

“Mungkin soal aqidah nggak ada masalah. Tetapi kalau mereka melakukan ini, kan sudah banyak kasus di tempat-tempat lain, orang-orang yang didoktrin seperti itu akibatnya hanya akan menjadi korban dari gerakan-gerakan radikal itu,” kata Rektor UIN, Yudian Wahyudi. [Islampers.com]

BBC INDONESIA
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel