Home
Berita Jatim
Isnu
NU
Prof.Dr.Ridwan Nasir : Kriteria Ketua ISNU itu Harus Pinter Kober dan Bener
Prof.Dr.Ridwan Nasir : Kriteria Ketua ISNU itu Harus Pinter Kober dan Bener
Firman Syah Ali (Calon Ketua ISNU Jatim) bersama Prof.Dr Ridwan Nasir |
Perhelatan Konferwilub ISNU JATIM juga menjadi perhatian Prof. Dr. Ridwan Nasir (mantan Rektor UINSA Surabaya).
Disela sela kesibukannya sebagai dosen dan sedang menguji mahasiswa Pasca Sarjana UINSA Surabaya, beliau memberikan pesan kepada calon ketua Isnu Jawa Timur, berikut ini pandangannya :
Menurut pendapat saya terkait dg sosok Ketua ISNU :
1). Benar-benar seorang cendekiawan berkarat 24 karat NU, bukan yg hanya 18 karat apalagi yg imitasi. Alasan saya agar benar-benar berjuang untuk kepentingan NU yang ASWAJA.
2). Sosok pemimpin yang
a. “Berpola pikir yang dzikir”,
Karena bila sosok pemimpin yg hanya pandai dan cerdas saja tidak cukup tetapi harus diikuti dg kekuatan batin sebagai penguat kecerdasannya sehingga ada kese imbangan antara kefua unsur tersebut.
b). “Berpola sikap yang etis”,
Etika bagi seorang pemimpin adalah sangat dibutuhkan karena sikap terjang yg tidak disertai dg etika yg baik akan mudah terjerumus kpd hal-2 dilarang oleh Islam, serta
c). “Berpola tindak yang rasional”
Tindakan seorang pemimpin harus tidak keluar dari rambu-2 rasional yg tidak bertentangan dg ajaran ASWAJA.
Disamping tiga hal tersebut sosok Ketua ISNU juga harus:
1). “PINTER” atau “PANDAI” Ini adalah modal utama penggerak suatu organisasi, karena bila tanpa memiliki kepandaian maka akan mudah dibodohi oleh pihak lain.
2). “KOBER” (Bhs Jawa yg artinya punya waktu untuk berkhidmah di ISNU, jangan sampai sosok pemimpin hanya lebelnya saja tetapi waktunya banyak disita oleh kepentingan-2 pribadi atau kepentingan lain;
3). “BENER” atau “BENAR” Maksudnya seorang pemimpin harus jujur dan lurus dalam memimpin ISNU.
Karena pinter ( pandai ) saja tanpa bener maka akan keblinger (Jawa terkilir), dan sebaliknya bener (benar) saja tetapi tidak pinter (pandai) maka akan klenger (bhs Jawa pingsan) shg tertinggal oleh kemajuan zaman.
Yang terakhir Ketua ISNU jangan sampai yang sedang aktif di kancah politik karena khawatir kurabg obyektif dalam memimpin ISNU.
Dengan demikian Ketua ISNU akan memenuhi tiga unsur: IQ, EQ, SQ.
“Semoga para pemilik suara, dapat memberikan suara yang terbaik untuk masa depan ISNU” pungkasnya. [Islampers.com]
Sumber : Beritalima.com
Advertisement
Baca juga:
Komentar