Ketum GP Ansor Tanggapi Cuitan Mahfud MD yang Provokatif

Gus Yaqut Ketua Umum GP Ansor dan Prof Mahfud MD

Islampers.com - Jakarta
Prof Mahfud MD salah satu murid KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang dulu dikenal sebagai tokoh yang arif dan bijaksana, kini berubah setelah dirinya gagal menjadi Cawapres, mulai dari menyerang NU sampai yang terbaru tentang penolakan Banser di Riau, menanggapi penolakan terhadap tim Kirab Satu Negeri Prof Mahfud MD malah membuat cuitan yang terkesan provokatif, dan menyalahkan sikap Banser yang selama ini menurutnya membuarkan acara Pengajian, padahal sikap Banser sesuai Komando dari para Ulama, yaitu menghadang gerakan Khilafah dan Paham Wahhabi yang sesat dan menyesatkan.
Hasil tangkap layar cuitan Mahfud MD

Menanggapi cuitan Mahfud MD, Minggu (23/9/18) Gus Yaqut (Ketua Umum PP GP Ansor) akhirnya angkat bicara, Gus Yaqut menulis tanggapan untuk Mahfud MD di akun Facebook pribadinya

Tangkap layar status Gus Yaqut

Berikut Tanggapan Gus Yaqut.

Saya dapat skrinsut di bawah ini, dari akun guruku, Abu Benba. Ini menjadi bukti bagaimana revolusi media begitu merusak akal budi. Prof. Mahfudz MD yg seharusnya menjadi teladan bagaimana bersikap atas informasi yg beredar, malah memberi contoh cara menelan informasi tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.

Memang dia tak menyebutkan langsung siapa yg dimaksud ormas di cuitannya. Tapi kita semua tahu, siapa yg sedang diframing sebagai pembubar acara dan ceramah2. Apalagi ada penegasan sudah 2X dalam seminggu ini.

Saya tidak sedih, juga tidak kecewa. Juga tdk akan menjelaskan bagaimana framing jahat yg dikenakan kepada Ansor dan Banser itu adalah kekejian yg kami anggap tiada. Saya justru kasihan sama dia. Setelah menggores luka kepada PBNU, bukannya mengendapkan diri, sekarang malah terbaca memprovokasi. Tapi tentu saja dia akan menyangkal. Hanya saja dia harus ingat, nalar cerdik pandai seperti dirinya pasti berjarak dengan orang awam seperti saya.

Yaa sudahlah. Saya nggak akan mencari motif. Hanya menegaskan, apapun yg dilakukan anggota Ansor dan Banser di lapangan yang mengatasnamakan organisasi, saya manusia yg paling bertanggung jawab. Pak Mahfudz bisa saja sebenarnya, menyampaikan cuitannya langsung kepada saya. Tanpa harus diposting di media sosial spt itu. Wong dia —mungkin— punya nomer saya. Atau jika tidak, bisa saja minta tolong seseorang, sebagaimana sebelum penetapan cawapres dulu dia minta tolong seseorang itu untuk mempertemukan dengan saya. Pertemuan 4 mata yg hangat untuk meminta tolong agar dibantu memenangkan jika benar dia menjadi cawapres.

Malam ini saya hanya membayangkan, seandainya Pak Jokowi memilih dia dan bukan Kyai Ma’ruf, saya yakin nggak bakal ada cuitan seperti itu..
Yang jelas, sebagaimana keyakinan jutaan sahabat saya: Ansor dan Banser itu dipuji takkan melayang, dicaci tak akan tumbang!

Last but not least, Kirab Satu Negeri akan terus menjelajahi Nusantara. Akan terus mengajak semua tak lagi mempersoalkan perbedaan yang sejatinya niscaya. Seberat apapun rintangannya, sebesar apapun resikonya. Karena kepada Indonesia, #KitaIniSama
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel