Korban Persekusi Oknum FPI sempat Lapor ke Polsek Way Jepara, Namun di Tolak, Kenapa ?

Kantor Polsek Way Jepara Lampung Timur
Islampers.com - Latim
Masyhuri mengatakan pihaknya juga kecewa dengan aparat Polsek Way Jepara yang tidak mau menerima laporan Ibnu.

“Awalnya Ibnu melaporkan di Polsek Way Jepara Jum’at pagi, tapi rupanya tidak diterima dengan alasan tidak ada unsur pidananya, akhirnya kami dampingi dan dilporkan di Polres sorenya”, kata Masyhuri.

“Tindak pidananya jelas, ada kekerasan, ancaman kekerasan, dan memaksa masuk ke rumah orang malam-malam”, terang Masyhuri. “Jangan sampai karena kejadian ini heboh karena pembakaran bendera di Garut, juga terjadi di Lamtim, kalau perkara ini tidak cepat ditangani”, jelas Masyhuri.

Menurut Masyhuri seharusnya polisi tidak boleh menolak laporan dari masyarakat. “Mengenai ada tidaknya unsur pidana dan pasal yang diterapkan, itu kan berdasarkan alat bukti hasil penyelidikan dan penyidikan, bukan asumsi seorang polisi” jelasnya. “Kalau di awal-awal mau melapor sudah ditolak, ini kan melanggar prosedur penanganan perkara”, tutup Masyhuri. (red)

Menurut Ibnu, kamfret yang dia maksudkan merujuk kepada istilah kecebong-kamfret yang umum di media sosial saat ini. Kecebong merupakan cap bagi penggiat medsos yang pro pemerintah Joko Widodo, dan kamfret mewakili kalangan yang kontra pemerintah. Sedangkan kata BAT dia maksudkan sebagai bahasa Inggris dari kelelawar, yang dalam bahasa Jawa sering disebut kamfret.

“Jadi ceramah Habib itu saya tujukan kepada kalangan yang sering berlawanan dengan pemerintah saat ini, yang sering disebut kamfret, tidak ke salah satu organisasi apapun”, jelas Ibnu.

Sebelumnya Ibnu menceritakan, saat pintu dibuka, SY langsung menjabat tanggannya dengan keras hingga terasa sakit. Selanjutnya lengan SY menggepit leher Ibnu dengan posisi kepala Ibnu tertunduk. Sambil menggepit leher Ibnu, SY lantas mengatakan ancaman akan menyedot darah Ibnu.

Ibnu menjelaskan, karena merasa kesakitan, dia berteriak memanggil kawannya. Tapi rupanya ibunya Ibnu sudah ada di belakang dan menarik tangan SY hingga terlepas. Ibnu menjelaskan, akibat kejadian tersebut ibunya merasa ketakutan akan keselamatan dirinya.

Ibnu menjelaskan, saat pintu dibuka, SY langsung menjabat tanggannya dengan keras hingga terasa sakit. Selanjutnya lengan SY menggepit leher Ibnu dengan posisi kepala Ibnu tertunduk. Sambil menggepit leher Ibnu, SY lantas mengatakan ancaman akan menyedot darah Ibnu.
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel