5000 Banser ikut Apel Kebangsaan di Alun-Alun Demak
Peserta Apel Kebangsaan |
Sebanyak 5000 pasukan Ansor-Banser Kabupaten Demak mengikuti kegiatan apel pasukan yang berlokasi di alun-alun Kabupaten Demak pada Minggu, (16/12). Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Koorwil GP Ansor Jateng-DIY Mujiburrohman, Ketua PW GP Ansor Jateng Sholahudin Aly, Ketua PC Ansor Demak, Bupati, Kapolres beserta Dandim.
Adapun peserta apel berasal dari 14 PAC GP Ansor se-Kabupaten Demak yang turut dihadiri pula oleh pasukan Banser perwakilan dari Kudus, Jepara dan Grobogan. Tujuan dari diadakannya kegiatan ini tak lain untuk membangkitkan rasa cinta kader Ansor dan Banser terhadap Bangsa, Negara dan agama, serta menyelamatkan Kota Demak sebagai Kota Wali dari pihak-pihak yang tidak cinta NKRI. Ini merupakan bukti nyata kecintaan mereka pada Bumi Pertiwi.
Sebelum apel dimulai, pasukan Ansor-Banser melaksanakan kirab merah putih sepanjang 1000 meter dari stadion Pancasila menuju alun-alun Demak.
"Jateng khususnya Demak jangan sampai ada ruang-ruang kosong, tiap jengkal harus ada kader Ansor-Banser. Hanya dengan itu ruang gerak kelompok perongrong kedaulatan NKRI akan tertutup," tegas Gus Sholah di hadapan para kadernya.
Seperti diketahui, belakangan di Indonesia marak kelompok perongrong kedaulatan NKRI. Mereka acapkali gunakan jubah agama untuk memprovokasi dan mengadu-domba. Seperti HTI, dengan menggunakan dalih agama dan jihad, mereka mendoktrin orang supaya mau menegakkan khilafah, namun dengan cara yang munkar. Yakni dengan menyebarkan isu, hoax dan fitnah kepada pemerintah, bahkan mempolitisasi ajaran agamanya sendiri.
Walau telah dibubarkan, namun roh halus HTI terus bergentayangan. Menunggangi beberapa kegiatan kampanye perpolitikan, demo, pengajian dan kegiatan-kegiatan ormas. Tentu ini tak boleh dibiarkan. HTI sendiri tertolak di 20 negara karena pemahamannya yang amat kaku, radikal, ekstrim bahkan mengacu pada terorisme.
Senada dengan apa yang disampaikan Gus Sholah, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas berpesan supaya Ansor-Banser harus melakukan perjuangan semesta di semua lini kehidupan, "Jangan sampai kita biarkan prang yang tidak mencintai kedamaian negeri ini menempati posisi penting di negeri ini".
Dengan banyak diselenggarakan kegiatan apel kesetiaan kader, pengkaderan dan hal serupa lainnya, menandakan komitmen kesetiaan dan kecintaan Ansor-Banser kepada NKRI dan NU yang tiada henti dan putusnya. Jika ini terus digelorakan, maka tidak akan ada lagi celah masuk untuk kelompok propagandis. Kegiatan ini juga menjadi salah satu bukti konkret bawa NU tidak diam, GP Ansor dan Banser tidak akan pernah tinggal diam ketika NKRI diusik oleh kalangan-kalangan tak bertanggung jawab yang hanya ingin menjadi perusuh dan peresah masyarakat. GP Ansor dan Banser terus memperjuangkan kondusifitas berbangsa dan bernegara di Indonesia. Supaya tidak terjadi penebasan nyawa, pertumpahan darah dan perebutan jabatan negara yang acapkali membikin gaduh suasana.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Bupati Demak M Natshir. Menurutnya, ini sebagai langkah nyata menjaga kondusifitas di Wilayah Kabupaten Demak, "Sebab menjaga kondusifitas tak hanya tanggung jawab aparat keamanan, namun juga seluruh elemen masyarakat".
Terakhir, M Natshir berpesan supaya seluruh elemen masyarakat harus jadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas masyarakat, "Jika ada gangguan, laporkan ke pihak berwenang. Jangan main hakim sendiri," katanya.
Jangan diam! Mari terus bergerak untuk Indonesia yang beradat, beradab, beragam, beragama, berbhinneka dan berpancasila. Jangan beri ruang gerak sedikitpun untuk siapa saja yang ingin mengusiknya, lawan!
Vinanda Febriani
Mengutip beberapa point paragraf dari Ansor Jateng dan ansorguntur.com
Senin. 17 Desember 2018.
Advertisement
Baca juga:
Komentar