Catatan Generasi Muda NU, Terhadap Halaqoh Khittah NU26 Jabar

Screndshot merdeka.com

Islampers.com - Jakarta
Catatan Generasi Muda NU terhadap Hasil Halaqoh Komite Khittah NU26 di Jawa Barat.

Sebelum kami menanggapi hasil keputusan Halaqoh, kami akan menjelaskan siapa saja tokoh yang berada dibalik berdirinya Komite Khittah NU26, pada 27 Oktober 2018 ini.

Perlu kami sampaikan bahwa salah satu tokoh penggagas berdirinya Komite Khittah NU 26 adalah KH Agus Solachul A’am Wahib Wahab (Gus A’am) dan Drs H Choirul Anam (Cak Anam), di media masa keduanya diberitakan mendukung Prabowo Sandi di Pilpres tahun ini (gambar screndhsot).

Selain keduanya, waktu pendirian Komite Khittah NU 26 yang dilaksanakan di Dalem Kasepuhan, PP Tebuireng, Jombang, Rabu (24/10/2018) dihadiri juga oleh Luthfi Bashori dan Idrus Ramli, dua tokoh yang menamakan dirinya sebagai NU Garis Lurus, yang selalu menentang kebijakan PBNU bahkan tak jarang menyerang, menghina dan merendahkan para Ulama NU.

Baik, tanggapan kami terhadap hasil Halaqoh Komite Khittah NU26 yang diadakan di PP Al-Qutub, Cipadung, Cibiru, Bandung, pada Rabu (6/3/2019) kemaren. Setelah kami cermati isi didalam orasi dan ceramah tokoh yang hadir dalam acara tersebut, yang pertama kami menilai dalam acara ini muatan politisnya sangat kentara, saat dimana salah satu pembicaranya KH Hamdi Suyuthi Albdul Jabar, ketika menyatakan kepedulianya terhadap NU dengan nada haru, namun ternyata diselipi dengan ajakan untuk tidak memilih Presiden nomor urut 01, dengan ancaman NU tidak akan selamat.

“Karena itu, kalau ingin NU selamat jangan pilih 01. Kalau sampai 01 menang, NU tidak akan selamat. Mereka ini menghancurkan NU,” terangnya. (Duta.co).

Dari sini saja kami yaqin warga Nahdliyyin bisa memahami kemana arah Komite Khittah NU26 yang di prakarsai oleh Cak Anam ini. Yang kedua, terkait usulan Ta'zir terhadap KH Ma'ruf Amin yang mencalonkan diri sebagai Wapres, hal ini disampaikan oleh Kiai Hamim, yang menurutnya KH Ma'ruf telah menyalahi Khittah NU26, padahal faktanya KH Ma'ruf Amin melepas jabatan sebagai Rois Aam PBNU ketika beliau resmi menjadi Wapres.

Yang menarik dari usulan Kiai Hamim ini adalah, melakukan penggiringan opini NU akan rusak dan susah dibenahi kalau 01 menang di Pilpres tahun ini.

“Yang penting jangan 01, karena 01 telah rorek-robek jatung NU. Kalau sampai 01 menang, maka, tidak ada celah benahi NU. Karena kita bisa dicap radikal. Kultural melawan struktural, itu radikal,” jelas Kiai Hamim. (Duta.co)

Walhasil, dari pemaparan kedua tokoh pembicara yang hadir dalam acara Halaqoh Komite Khittah NU26 di Bandung kemaren, sangat jelas muatan politisnya, dan sangat sulit dinilai bahwa Halaqoh tersebut murni ingin membela dan memperjuangkan NU.

Jadi menurut hemat kami sebagai Generasi Muda NU, untuk Cak Anam dan Gus Aam, kalau memang mau mendukung Prabowo silahkan terus terang saja, tidak usah memonopoli Khittah NU26 untuk memecah belah NU, kami yaqin warga Nahdliyyin sudah pada pintar dan cerdas melihat siasat ini.

Apalagi yang ada dibarisan yang anda dukung ada kelompok WAHHABI & HTI, yang jelas-jelas menentang Pancasila dan Demokrasi, dan kami sebagai Generasi Muda NU perlu kami tegaskan sampai kapanpun kami tidak akan berada dalam satu barisan bersama WAHHABI, sesuai amanah Muassis NU Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy'ari yang menyatakan bahwa :

 يجب قطعه حتى لا يعدى الباقي ، فهو كالمجذوم يجب الفرار منهم ، فإنهم فريق يلعبون بدينهم يذمون العلماء سلفا وخلفا

“Maka wajib menanggalkan/menjauhi (penyebaran) ajaran mereka agar yang lain tidak tertular. Ibarat anggota tubuh terkena penyakit yang menular, kemudian ia harus memotongnya agar tidak menjalar atau menular pada anggota tubuh yang lain. Firqoh ini seolah-olah seperti penyakit lepra yang harus kita hindari sejauh mungkin”

Kitab Risalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Hal 9.

Salam hormat kami...

#GenerasiMudaNU #GenerasiMudiNU #GenerasiMillenialsNU
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel