Ketum IPPNU Paparkan Literasi Digital di Kemenkominfo
Islampers.com - Jakarta
Beberapa tahun terakhir, peredaran konten yang mengandung berita
bohong alias hoaks meningkat signifikan, apalagi setelah perhelatan
pesta demokrasi kemarin. Peredaran konten negatif tersebut menjadi
ancaman terhadap persatuan bangsa.
Literasi
digital bagi masyarakat Indonesia perlu digalakkan, khususnya bagi para
pelajar untuk membentuk budaya literasi digital, Generasi muda harus
dapat mengembangkan kemampuan diri dalam menghadapi era global, tetapi
jangan sampai terbawa arus budaya global yang tidak sesuai dengan budaya
sendiri.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum
Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nurul
Hidayatul Ummah pada Rapat Pleno Siberkreasi yang diadakan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi Kemenkominfo, Senin, (22/4).
Pada
kesempatan tersebut selain mempersentasikan program IPPNU yang berfokus
pada literasi digital, Nurul juga diberi kesempatan khusus untuk
menyampaikan hasil tesisnya tentang peran siberkreasi melawan hoaks yang
mendapat predikat terbaik di University of Leicester, United Kingdom,
Januari 2019 lalu.
"Penelitian yang telah saya
lakukan adalah tentang pemanfaatan kompetensi literasi digital untuk
memerangi penyebaran berita hoaks oleh Gerakan Nasional Siberkresi
Indonesia,” kata Nurul.
Ia mengatakan bahwa
penelitiannya tentu dengan wawancara online yang mendalam dan analisis
konten juga digunakan untuk mengkampanyekan kompetensi literasi digital
kepada masyarakat. “Serta konten instagram untuk mengedukasi masyarakat
dalam memerangi berita bohong,” ujarnya.
Pada
agenda yang membahas sejumlah kelembagaan siberkreasi tersebut, Nurul
berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses
penelitian tesisnya yang berjudul Digital Literacy: The Combating of Hoax News in Indonesia. (Anty Husnawati/Ibnu Nawawi)
Advertisement
Baca juga:
Komentar