Garda Santri Mendorong Agar Santri Berperan Untuk Negeri


Islampers.com - Pemalang

GARDA SANTRI KAB.PEMALANG MENDORONG AGAR SETIAP SANTRI LEBIH BANYAK LAGI BERPERAN AKTIF DI RUANG PUBLIK. 

Garda Santri mendorong agar setiap Santri sebagai kader militan NU, dapat lebih banyak lagi berperan aktif di ruang publik kultural sehingga bisa menopang kemajuan Pesantren dalam ikut serta mewujudkan Indonesia menjadi baldatun thoyyibah wa rabbun ghofur

Ustadz Askan (Ketua Garda Santri Pemalang)


Santri dengan visi misi  yang jelas dalam bermasyarakat, bersosial, berekonomi dan  berpolitik kebangsaan, " khoirunnasi 'anfa'uhum linnas" sebagai power sosiality.

Untuk itu santri dari pesantren manapun, lebih memperkuat lagi dan memobilisasi kultural dengan segenap kekuatan dan persatuan potensi santri yang ada dengan kekuatan yang dimiliki. Pesantren tidak pernah kekurangan sumber daya manusia untuk dapat berperan aktif dan positif untuk bangsa lewat selogan "Dari Santri untuk Negri". 

"SDM Unggul" merupakan salah satu program unggulan negara Indonesia kedepan, santri dengan bingkai etika, sosial, solidaritas dan toleransinya sudah teruji dan siap untuk menjemput program teesebut, SDM santri terus di gali dan di sebar luaskan ke setiap eleman masyarakat dan bangsa.

Sejak orde baru posisi Santri atau pesantren yang termarginalkan merupakan sejarah kelam atau musibah yang menyasar ke kaum SANTRI, terutama setiap pesta demokrasi. Jangan sampai terulang kembali, "Santri di posisikan sebagai daun salam atau ayam engkung Manaqiban" perannya di eksploitasi sebagai penggerak, dan lumbung penyumbang suara saja, dan setelah pilkada selesai posisi santri kembali lagi mengais lewat tumpukan proposal. Padahal sejarah tidak bisa bias bahwa santri berperan aktif dan all out dalam ikut berjuang meraih kemerdekaan Negara Indonesia, ini sangat ironis.

Kami mengajak semua Santri untuk bisa bersatu tidak terbelah oleh isu-isu politik struktural ataupun kultural, kemandirian harus kita bangun dengan kokoh, keberanian merebut kemenangan harus kita ON kan,  siap menerjang setiap badai rintangan apapun.

Tahun 2020 Adalah ajang PILKADA serentak yang akan di selenggarakan secara nasional.  KPU menjelaskan ada 270 daerah yang menggelar pilkada serentak pada 23 September 2020 nanti,  dengan rincian sembilan pemlihan gubernur, 224 pemilihan bupati, dan 37 pemilihan walikota," termasuk kabupaten Pemalang.

Garda Santri Pemalang

Mas Is (sosok panutan garda santri)

Ustadz Askan selaku Ketua Garda Santri Pemalang, sangat berharap agar orang dari NU lah yang bisa memimpin Pemalang. Ada sosok muda yg religius dan merupakan mantan ketua ansor, Serta dari beliaulah para santri dapat belajar bahwa alumni santri bisa berprestasi, berkarier.

Iskandar Ali Syahbana atau yang akrab dipanggil Mas Is adalah sosok muda, milenial, kharismatik. Beliau merupakan alumni Tebu Ireng Jombang. Beliau juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Pac gp ansor, pada tahun 2016 - 2018. Dan sekarang menjadi penasehat gp ansor. Selain itu, beliau juga merupakan penasehat pagar nusa Pemalang.

Mas Is ini merupakan contoh bagi santri, bahwa dari santrilah kita terbiasa prihatin, hidup seadanya, pekerja keras dan tentunya sudah sangat terbiasa dengan kesederhanaan.

Beliau merupakan sosok pengusaha muda. Sosok yang menjadi inspirasi anak anak muda khususnya santri, untuk selalu gigih berusaha. Karena tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Manusia hanya diwajibkan berusaha dan berdoa. Itulah yang beliau terapkan. Al hasil sekarang, beliau memiliki PT. Wirashahbana, PT. Anugrah Megah Jaya dan mempunyai tambak udang.

Ini merupakan contoh bahwa santri jangan selalu berkecil hati. Santri pun bisa menjadi orang yang luar biasa. Orang yang sukses. Ustadz Askan sangat berharap agar santri bisa satu suara untuk pilkada Pemalang tahun ini. Pilihllah pemimpin dari kalangan santri.

Beliau menuturkan bahwa jangan ikut berpolitik dengan membwa bendera santri, tapi jika salah satu dari kita ada yang punya hajat, maka sudah seharusnya kita menyatukan suara untuk kemenangan rekan santri.

Namun, hal ini ditengarai masih sulit terjadi lantaran kultur politik kita yang belum tentu memilih orang baik karena ada kepentingan tertentu yang diutamakan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada Santri yang bersinggungan langsung dengan konstituen, kultural dan akar rumput sebagai ujung tombak dalam setiap perjuangan di tengah-tengah kemajemukan golongan dan lapisan masyarakat kultural, bisa menyatukan kekuatan politik kebangsaan, harus mampu mewarnai publik dengan berbagai aktivitas positifnya, sehingga seluruh elemen bangsa bisa maju, makmur, adil, dan bermartabat bersama SANTRI.

Ustd Ahmad Askan Nawawi
Ketua Garda Santri Kab.Pemalang.

Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel