Ancaman Pasukan Dajjal dan Tanduk Setan Dari Timur


Islampers.com - Jakarta


Catatan sejarah merupakan bagian terpenting dalam memahami kehidupan, tulisan ini sengaja saya tulis agar umat Islam tanah air cerdas dalam menyikapi Pergerakan ke-Islaman, juga agar tidak asal hijrah hingga terhasut memporak-randakan NKRI. Sebab tanah air kita di serang dari timur dan barat, berkopyah dan berbusana.

Salah satu kota di timur tengah yang sangat berpengaruh dalam menua perpecahan umat adalah kota Najd. Sebuah kota bersejarah umat Islam, Nabi Muhammad menjulukinya sebagai "Qorn As-syaiton" tanduk setan, karna di sanalah lahirnya para tokoh yang menjadi  sumber fitnah dan menua perpecahan terhadap umat Islam hingga saat ini. Kota ini sekarang masuk dalam wilayah Kerajaan Saudi.
Sebagaimana Rasulullah Saw. Bersabda :
(الا ان الفتنة هاهنا من حيث يطلع قرن الشيطان) رواه البخاري
Artinya: "Ingatlah.! Bahwa fitnah itu di sana sekiranya munculnya tanduk setan" Nabi mengisyaratkan ketimur yaitu kota Najd, sebab banyak sekali riwayat yang mengungkapkan kota najd sebagai kota tanduk setan. Salahsatunya ada riwayat bahwa suatu ketika Nabi mendoakan penduduk Syam dan Yaman, lalu ada orang bertanya :"Ya Nabiyyallah, bagaimana dengan penduduk Najd" lalu Nabi menjawab :
(إن بها قرن الشيطان وتهيج الفتن وإن الجفاء بالمشرق) رواه الخاري
Artinya: " Sesungguhnya di Najdlah terdapat tanduk setan, berkobarnya fitnah dan krisis moral ada di timur" 

Berawal dari satu sumber, satu pangkal orbit yang kemudian akan melebar dahsyat ke penjuru negara. Sumbernya berawal dari  Hurqhus Bin Zuhair atau di kenal dengan Dzul khuwaisirah lelaki yang berasal dari Najd, seorang yang berbusana islami hingga ia memakai celana di atas mata kaki, ahli ibadah hingga jidatnya hitam, namun itu hanya sebatas dhohirnya dan kenyataanya ialaha sang orbit gejolak  fitnah yang kemudian akan melebarkan fitnah, memecah barisan umat seiringnya berjalanya waktu. 

Bahkan, para sehabat sering bertemu dengan orang ini, setiap kali bertemu denganya dia selalu dalam ketaatan. Sehingga suatu ketika Sayyidina Abu Bakr melaporkanya kepada Rasulullah Saw. Sayyidina Abu Bakr saat itu spontan terkejut sebab Nabi menyuruhnya untuk menemui orang tersebut dan membunuhnya.

Sesampainya bertemu dengan orang tersebut, Sayyidina Abu Bakr tidak tega membunuhnya karna dia sedang melaksanakan sholat dengan khusyu. Ketidak tegasan beliau membuat Nabi menyuruh Sayyidana Umar untuk membunuhnya, namun begitupun Sayyidina Umar tidak tega untuk membunuhnya. Lalu Nabi Menyuruh Sayyidina Ali, pada saat beliau kesana, dia tidak menemukan khurqus Bin Zuhair. 

Hingga akhirnya Nabi dengan tegas menyatakan alasanya :
((إن هذا وأصحابه يقرأون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية ثم لا يعودون فيه حتى يعود السهم في فوقه فاقتلوهم هم شر البرية))  رواه أحمد في مسنده
وفي رواية (( إن هذا أول قرن خرج من أمتي. لو قتلته ما اختلف في أمتي اثنان)) أخرجه أبو يعلى
Artinya: "Sesungguhnya orang ini dan pengikutnya membaca al-Qur'an hanya sebatas tenggorakan, mereka akan melesat (keluar) dari agama Islam sebagaimana melesatnya busur dari panah, kemudian mereka tidak akan masuk Islam kembali hingga kembalinya busur ke panah yang sudah melesat tadi (Mustahil). Bunuhlah mereka karna mereka seburuk-buruknya manusia" HR. Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya

Bahkan di lain hari Khurqus Bin Zuhair datang langsung ke masjid Madinah saat Sayyidina Anas dan para Sahabat  berbicara tentang khurqus dan sifatnya (Jidat hitam, pake celana diatas mata kaki/Cingkrang dll. pen.), Nabipun menjawab : kalian membicarakan kepadaku orang yang di wajahnya terhadap bintik hitam setan.? 

lalu khurqus mendekati Nabi dan para Sahabat, langsung Allah membuka bathin Nabi Muhammad Saw. Hingga mengetahui  bathin Hurqhus, lalu bertanya : Bersumpahlah kepada Allah, kau tadi yang mengatakan (dalam hatimu) bahwa tidak ada orang yang lebih baik di majlis ini kecuali aku. Lalu khurqus menjawab : Ya Allah, iya benar. Lalu dia memasuki masjid dan sholat di dalamnya.

Nabipun berkata kepada para sahabat : "Siapa yang mau membunuh orang ini.? Segera Sayyidina Abu bakr menjawab : biarkan aku bunuh dia, ya Rasulullah. Pergilan beliau menemui khurqus, tapi dia sedang melaksanakan sholat dengan khusyu, Sayyidina Abu bakr berkata : Subhanallah, tidak mungkin aku membunuh orang yang sedang melakukan sholat, Nabipun melarang perbuatan ini. Lalu sayyidina Abu bakr kembali, dan berkata kepada Nabi : Aku menemukan dia sedang sholat, sedangkan engkau melarang membunuh orang sholat. Nabi pun menyuruh Sayyidina Umar, kemudian Sayyidina Ali, dan semuanya tidak tega untuk membunuh.
Nabi lantas berkata dengan tegas
(( لو قتلته ما اختلف من أمتي  رجلان كان أولهم وأخرهم واحدا)) اي على قلب واحد. رواه الإمام أبو داوود في نوادر الأصول (1/90)
Artinya : "Seandainya kau membunuhnya, maka umatku tidak akan berpecah belah. Awal  dan akhir mereka (dari umatku yang berpecah belah) bersumber pada satu sumber ( Khurqus bin zuhair dari Najd). Di riwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitabnya Nawadir Ushul.
وفي رواية (( إن هذا أول قرن خرج من أمتي. لو قتلته ما اختلف في أمتي اثنان)) أخرجه أبو يعلى
Dilain riwayat Nabi bersabda: "Sesungguhnya orang ini awal tanduk fitnah, jika saja kalian membunuhnya maka umatku tidak akan berpecah belah" HR. Imam Abu Ya'la

Suatu hari kemudian datang lagi ketika Rasulullah membagikan ghonimah (harta rampasan perang) kepada para sahabatnya, Khurqus lalu memarahi Nabi dengan berkata : "Berbuat adilah wahai Muhammad" lalu Nabi membalasnya :
(ويلك.! ومن يعدل ان لم أعدل.؟ قد خبت وخسرت ان لم أعدل) رواه البخاري
Artinya: "Celaka kau, siapa yang lebih adil jika bukan aku? Sungguh aku rugi jika aku tidak berbuat adil" lalu Sayyidina Umar marah : Ya Rasulullah izinkan aku memenggal lehernya. Lalu Nabi bersabda :
(دعه.! فإن له أصحابا يحقر أحدكم صلاته مع صلاته وصيامه مع صيامهم، يقرأون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الإسلام كما يمرق السهم من الرمية)
Artinya: "Biarkan saja, sungguh di punya pengikut, diantara kalian nanti akan menginakan sholat, puasanya dan pengikutnya. Mereka baca al-Qur'an hanya sebatas tenggorokan dan akan keluar dari Islam sebagaimana keluar busur dari panahnya"

Semakin hari pengikutnya semakin banyak, sehingga suatu waktu memecah belah persatuan para Sahabat ketika di perang Siffin, di tengah peperangan dan terjadi perdamaian antara pihak Muawiyyah dan Sayyidina ali, khurqus datang menemui Sayyidina Ali dan menghasut para Sahabat untuk keluar dari ketaatan sang khalifah Sayyidina Ali, dari sinilah mulai menculnya awal Khowarij.

Setelah khurqus, ada Musailamah Al-kadzab dari Najd juga, seorang munafik. lalu ketika Rasulullah wafat, ia mengaku sebagai Nabi. Namun berhasil di bunuh pada masa khilafah Sayyidina Abu Bakr. Dan masih banyak lagi konflik setelah mereka berdua, dan para tokoh Najd yang melahirkan dan memecah persatuan umat, Hingga munculnya Muhammad bin Abdul Wahab orang yang sangat mempengaruhi dalam menyebarkan aqidah Yahudi, Nashrani berbungkus Islam, membongkar dan membakar mayat para Sahabat dan para Wali serta ribuan umat Islam termasuk para Ulama baik di hijaz, Yaman dll. Kemudian pengikutnya menyebutnya sebagai golongan  "SALAFY WAHABI". Menyebar keseluruh negeri dengan cepat terutama tanah Indonesia. Mereka yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam meruntuhkan Khilafah Ustamani di Turki. Dan sekarang menguasai pusat kota Islam, Mekkah dan Madinah. Dan banyak sekali kebijakan yang melanggar Syariat, ataupun mendiskriminasikan Islam Ahlusunnah wal jamaah.

Ribuan Ulama dengan karyanya memperingatkan bahayanya Salafy Wahabi serta dusta mereka, namun fitnah mereka terus akan menyebar hingga munculnya Dajjal suatu hari nanti, dan kemunculanya juga dari Najd, Kota bertajuk tanduk setan dan dajjal.

Maka akhir tulisan ini, penulis katakan bahwa pergerakan Salafy Wahabi memang tak bisa kita sumbat, hentikan begitu saja karna donor dari Yahudi, Nashrani mengalir deras menjalankan aliran geraknya, mulai dari lembaga pendidikan sampai sosial gratis sudah tersebar di Indonesia, terutama ribuan pelajar di hijaz akan menjadi bibit mereka. Maka penulis hanya ingatkan kepada umat Islam di tanah air Indonesia agar berpegang teguhlah, dan berjalan melalui jalur pendahulu kita, Allah kasih Indonesia keistimewaan lewat para wali-Nya yang menyebar keseluruh pelosok Indonesia, bahkan setiap sudut desa. Kita kenal Walisongo, kemudian Syekh Abdus Shomad di palembang, Syekh Arsyad al-Banjari di Kalimantan, Syekh Kholil di Madura, Syekh Abdul Rauf Singkili di Aceh, Syekh Nawawi Banten, Syekh Hasyim asy'Ari jawa timur, Syekh Amin Kudus, jawa tengah dan lainya yang menyebar di setiap sudut dan tempat di tanah air.

Kita masih dalam keagungan selagi kita masih mengikuti jalan para pendahulu kita, hormati dan cintai mereka meski kita tak bisa seperti mereka, sebab kecintaan kita kepada mereka merupakan sebab mendapatkan keselamatan, syafaat di akhir kelak sebagaimana petuah dari banyak sekali hadits dan al-Qur'an ketika berbica tentang para Wali Allah.
Wa Allahu 'alam.
Semoga bermanfaat..

Disari dari kitab Talid Wa Thorif karya Habib Abu Bakr al-Adni Hadhramaut.
Di tulis oleh : Tiyar firdaus, Hadramaut 15/1/2021

Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel