LAZISNU MWC KALIANGKRIK PEDULI


Islampers.com - Magelang, Jawa Tengah..
Dusun Prampelan 1, Desa Adipura, merupakan Desa tertinggi di Kawasan Kaliangkrik, Selain Desa Butuh yang terkenal dengan sebutan Nepal Van Java. Kawasan ini juga merupakan kawasan yang berada di lereng Gunung Sumbing. Desa Prampelan ini juga merupakan Desa Wisata yang sangat indah panorama alamnya. Sungguh kuasa Allah Sang Maha Pencipta. Namun karena berada di Lereng Gunung Sumbing, Desa Prampelan Adipura ini juga rawan adanya bencana alam seperti tanah longsor, apalagi pada saat musim penghujan tiba.
Awal tahun 2021 ini, menjadi kenangan awal tahun yang kurang indah bagi masyarakat Prampelan. Duka mendalam menyelimuti warga Desa tersebut. Tanah longsor yang menimpa 3 rumah di kawasan Prampelan ini menjadi teguran dan pengetuk hati kita semua agar lebih menjaga alam dan tentunya lebih peduli dengan korban yang saat ini masih dalam suasana duka.

Foto Kondisi Pasca Bencana

Foto kondisi rumah yang hancur karena Bencana

Kondisi rumah pasca bencana tanah longsor



MWC NU Kaliangkrik melalui Lazisnu nya pun juga demikian. NU Peduli Prampelan yang di komandoi oleh Pak Slamet Basuki sekertaris MWC NU, Pak Sugeng Suroso Ketua Lazisnu MWC NU Kaliangkrik bersama dengan Pak Mahbub dan Pak Ansori, Ketua Ranting NU Prampelan serta Ketua Ansor MWC NU Kaliangkrik saudara Azis pada hari Senin 1 februari 2021 menjadi komado untuk NU Peduli.
Koin NU yang selama ini dikumpulkan oleh ranting maupun anak ranting dari warga NU se Kecamatan Kaliangkrik, yang dikumpulkan setiap selapan dino atau 35 hari sekali, sangat bermanfaat untuk membantu warga yang membutuhkan. Seperti yang sekarang dialami oleh warga Desa Prampelan dan ternyata salah satu korbannya adalah Ketua Ranting Ansor, sahabat Slamet Ardianto. 

Ketua Lazisnu MWC Sugeng Suroso sedang memberi santunan kepada salah satu warga yang tidak lain merupakan Ketua Ansor Ranting

Menghibur, bercanda ria sambil Ngopi Ngudud bareng di rumah singgah korban

Salah satu korban bencana yang merupakan warga NU

Pak Rohmad Mahbub memberikan santunan mewakili Lazisnu MWC

Berdoa sebelum memberikan santunan, semoga mendapatkan ganti dan diberi kesehatan serta ketabahan

Salah satu korban yang sangat berterimakasih atas bantuan dari LazisNU

LazisNu ini merupakan wadah bagi warga Nahdizin yang ingin menginfakkan sedikit harta dan rezeki melalui koinNu. Keberhasilan LazisNU tak lepas juga atas peran kepedulian warga NU.
Disampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada warga NU se Kecamatan Kaliangkrik atas kepedulian melalui koinNU "ungkap Pak Sugeng Suroso." Dan harapannya agar warga NU semakin peduli dengan koin NU ini.
Pak Sugeng Suroso juga menambahkan bahwa seandainya warga NU kaliangkrik (+/- 18.000 KK) menyisihkan Rp 500,- tiap hari atau Rp 15.000,- tiap bulan, maka pendapatan NU yang dikelola LazisNu kaliangkrik tiap bulan adalah (Rp 15.000,- x 18.000 KK) = Rp 270.000.000,- jika tidak bisa menyisihkan 500 perhari dan hanya bisa Rp 250,- perhari atau hanya Rp 7.500,- perbulan, maka Rp 7.500,- x 18.000 kk = Rp 135.000.000,-  dan bagaimana jika hanya 50% warga NU yang ikut iuran? Menurut Bapak Sugeng, 9.000 KK x Rp 15.000,- = Rp 135.000.000,- ataupun hanya bisa Rp 7.500,- tiap bulan, maka Rp 7.500,- x 9.000 KK = Rp 67.500.000,- Jadi masih sangat besar dan memungkinkan untuk semua kegiatan NU tanpa proposal ke Pihak luar. Karena dengan 50 persen warga NU yang ikut koin NU dan hanya menginfakkan 7.500 perbulan, NU akan mendapatkan Rp 67.500.000,- perbulan.
Maka dari itu, Pak Basuki selalu mengajak rekan - rekan ranting untuk mensosialisasikan koin NU ini ke warga NU. Mengingat hasilnya yang sungguh luar biasa, maka ayo warga NU, sukseskan koin NU untuk kemaslahatan NU. Dari 500 rupiah perhari, perKK apalagi bisa per orang, maka keuangan NU akan semakin melimpah. Dan bisa digunakan untuk kepentingan warga NU. Seperti yang saat ini sedang dilakukan oleh Lazisnu Kaliangkrik dengan Peduli Prampelan karena bencana tanah longsor.
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel