Tantangan Santri Millennial di Era Digital


Sumber: nu.or.id

Islampers.com-Surabaya
Santri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga NKRI, santri menjadi tonggak penerus bangsa dan santri harus dapat mengikuti perkembangan zaman atau peradaban yang ada.  Berbagai tantangan santri sudah di depan mata. Berbagai ilmu yang didapat ketika menjadi santri di pondok pesantren sudah saat nya dipraktekan. Apalagi sekarang ini sudah masuk era digital. Dimana kaum yang sekarang ini menjadi perhatian semua orang, karena pada era ini, teknologi semakin canggih, apapun serba online. Perkembangan pesat ini, kemungkinan besar dapat menentukan peradaban suatu bangsa, khususnya indonesia yang cukup banyak memiliki anak muda.

Dalam meghadapi  perkembangan zaman yang semakin canggih dan sudah saatnya kita sebagai kaum milenial harus aktif di dalamnya. Sebagai santri yang mendapat ilmu yang lengkap, tidak hanya berdiam diri. Santri harus cepat beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Santri menjadi harapan bangsa dan menjadi perhatian lebih karena perannya sangat vital dalam kemajuan bangsa. Dimana dalam pesantren seorang santri ditempa dengan ilmu agama yang baik dan diajarkan berakhlak mulia. Selain itu santri zaman sekarang harus dapat mengoperasikan teknologi “ melek teknologi”.

Harapan-harapan menjadi santri millenial harus menjadi motivasi para santri untuk berbenah diri dan membuat karya-karya cerdas. Pada zaman milennial ini santri juga dituntut harus serbabisa dalam berbagai hal, Santri harus terus update dan upgrade informasi yang berkembang, santri harus kreatif, kritis serta memberi gagasan konstruktif.

Dakwah-dakwah islami di media onlie  sudah banyak berkembang. Santri yang merupakan individu-individu pilihan harus dapat menangkal berita hoax dan mampu menampilkan perubahan ke arah yang lebih baik.

Salam santri, semoga kita semua menjadi pribadi yang beraklak mulia dan “melek” teknologi. Sehingga benar-benar menjadi santri millenial yang berakhlak mulia. Meskipun tidak mondok, tapi berakhlak seperti santri, kita bisa disebut santri.  Seperti yang diungkapkan oleh KH. Mustofa Bisri atau yang dikenal Gus mus, “ SANTRI bukan hanya yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlak SANTRI yang tawadhu’ kepada Allah, tawadlu kepada orang-orang alim kalian namanya SANTRI”.


Penulis: M. Diyan Saifudin
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel