Krisis Moral Kehidupan Modern


Islampers.com - Jakarta





Krisis Moral Kehidupan Modern

Oleh | Abdullah Matin As-Syatiri
 
Kehidupan di era globalisasi sekarang ini, mayoritas individu dari setiap kalangan lebih cenderung untuk memperdalam dan memperluas cakrawala mereka tentang wawasan ilmiah, baik itu ilmu agama maupun umum. 

Hal ini tentunya sangat bagus, dan memang harus dikembangkan bagi setiap individu, khususnya bagi yang memiliki kreativitas/kelebihan disuatu bidang. Akan tetapi, disisi lain juga hendaknya tidak melupakan perkara yang tidak kalah pentingnya dari hal tersebut yaitu akhlak dan Moral kehidupan, sehingga menjadi pribadi yang berahklaq mulia, ia akan dicintai dan terhormat dimata manusia, dan dakwahnya pun akan diterima disetiap kalangan masyarakat, walaupun ilmu pengetahuannya tidak seberapa kalau dibandingkan dengan yang lainnya.

Bahkan Rasulullah Saw. diutus oleh Allah Swt. ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlaq, seperti yang disabdakan :
 " إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق "
 Artinya : " Sesugguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq ". 

Dan Allah Swt. telah berfirman didalam Al-Qur'an :
 " وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين " 
Artinya : " Sungguh kami tidak mengutus engkau ( Wahai Muhammad ) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta ".

Nabi Muhammad Saw. telah menjadi suri tauladan yang baik untuk umat secara keseluruhan, bagaimana tidak?beliau telah mengajarkan kepada kita semua Ahklaq terhadap sesama muslim, baik itu kepada keluarga seperti : istri, anak, suami, dan yang lainnya.

Kemudian juga ada akhlaq terhadap tetangga, akhlaq terhadap anak-anak kecil, ahklaq terhadap orang yang lebih tua, baik itu dari segi umur maupun ilmu, lalu ahklaq terhadap wanita, sampai kepada masuk ke dalam kamar mandi pun, Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kita akan akhlaq-akhlaq yang mulia. 

Sungguh indahnya agama yang oleh dibawa oleh Rasulullah Saw. kepada kita semua, yang didalamnya mengajarkan akhlaq yang mulia, serta kasih sayang kepada sesama, sebagaimana yang dicontohkan oleh para ulama-ulama kita. 

Syekh Umar Bamakramah berkata : 
"إن شئت السلامة تأدب تأدب تأدب "
 Artinya : " Jika engkau ingin menjadi orang yang selamat, maka jadilah orang yang beradab, beradab, beradab / berahklaq ". 
Beliau mengulangi kalimat تأدب sampai 3 kali, menegeskan bahwa betapa pentingnya akhlaq, yang seyogyanya harus dimiliki oleh setiap individu maupun masyarakat secara keseluruhan agar terciptanya rasa cinta serta kerukunan didalam menjalani kehidupan.

Dan jika akhlaq sudah tidak temukan lagi, entah sesama individu, ataupun kalangan masyarakat, maka kalangan itupun akan lenyap, sebagaimana yang dikatakan seorang penyair didalam gubahan syi'irnya : 
" إنما الأمم أخلاقهم ما بقيت , و إن همو ذهبت أخلاقهم ذهبوا "
Artinya: " Sesungguhnya umat dianggap masih ada selama ahklaq ( moral ) mereka masih ada, dan apabila telah lenyap ahklaq dari mereka, maka lenyap pulalah umat itu ".

Maka dari itu, marilah sama-sama kita mencontoh sebaik-baik suri tauladan dengan rasa cinta, sebaik-baik manusia ciptaan Allah Swt, manusia yang paling mulia ahklaq serta budi pekertinya, agar kita menjadi orang yang mulia disisi Allah Swt, serta di kumpulkan bersama beliau di akhirat nanti. Nabi Muhammad Saw. bersabda : 
"المرء مع من أحب "
Artinya: "Seseorang akan bersama orang yang ia cintai " . 
Dilain riwayat beliau menegaskan : 
" من تشبه بقوم فهو منهم " 
Artinya: "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia adalah bagian dari mereka."

Maka dari itu seoyogyanya umat islam meniru prilku Rasulullah, sahabat serta salafusholih : 
"تشبهوا إن لم تكونوا مثلهم فإن التشبه بالكرام فلاح"
Artinya: " Serupailah orang-orang mulia, walaupun engkau belum menjadi seperti mereka, karna menyerupai dengan orang mulia adalah suata keberuntungan.

Allahu a'lam bissowab.
Semoga bermanfaat.

Senin, 3 Agustus 2020M / 13 Hijriyah 1441H. Mukalla, Hadramaut, Yaman.
Advertisement

Tidak ada komentar

Silahakan berkomentar sesuai artikel