Home
Berita Jatim
NU
Wahhabi
KH Marzuki Mustamar : NU Dilahirkan Untuk Menghadang Wahhabi dan Syi'ah
KH Marzuki Mustamar : NU Dilahirkan Untuk Menghadang Wahhabi dan Syi'ah
Islampers.com - Bangkalan
Dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1440 H, Pengurus Ranting NU Bulukagung Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan Madura menghadirkan langsung KH. Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Dalam sambutannya pada acara yang diadakan di Dusun Ro’oro Desa Bulukagung Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan Madura ini, Pengasuh PP Sabilurrosyad Gasek Malang tersebut memberikan penguatan ke-NU-an kepada para hadirin.
Secara ringkas, pemaparan beliau yang begitu tegas dan lugas dapat disimpulkan bahwa NU itu yang pertama menerima dalil secara utuh, “karena menerima sebagian ayat atau hadits lalu sebagian lainnya ditolak adalah perbuatan kufur” Kiai Marzuki mengawali pemaparannya.
Ke-dua, NU itu menerima ahlul bait dan sahabat, bukan menerima ahlul bait saja lalu menolak sahabat atau sebaliknya, “bila hal ini terjadi maka akan berdampak pada penerimaan sebagian hadits yang bersumber pada salah satunya lalu menolak sebagian lainnya, rancu ini sudah”, lanjutnya.
Masih dalam pemaparannya, lanjut beliau yang ke-tiga yaitu NU itu menerima masyayikh dan habaib, bukan lantas menerima kiai saja lalu menolak habib atau sebaliknya. “Meski bila ada sebagian kiai yang tidak termasuk dzurriyah Nabi namun mereka lah penerus risalah kenabian yang turut memperjuangkan Islam melalui pesantren”, ujarnya.
Dan yang ke-empat, NU itu menerima ahlus sunnah sekaligus jama’ah. “NU tidak hanya menjalankan sunnah Nabi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits saja, namun juga menerima Ijma’ dan Qiyash” ucapnya dalam memberikan pemahaman.
Wa mā ātākum al-rasūlu fakhudzūhu wa mā nahākum ‘anhu fa-intahū. (QS. Al-Hasyr [59] : 7)
Kullun āmana bi Allāhi wa malāikatihī wa kutubihī wa rusulihī lā nufarriqu bayna ahadin min rusulihī. (QS. Al-Baqarah [2] : 285)
Seraya mengutip beberapa ayat, beliau kembali menegaskan “terimalah ajaran Islam secara utuh, jangan menerima sebagian lalu menolak sebagian lainnya.”
“NU berdiri untuk menghadang Wahhabi dan Syi’ah, jangan malah menyenangkan keduanya dengan terjebak dalam kubangan perdebatan tanpa ujung yang dapat menimbulkan perpecahan di NU”, tegas Kiai Marzuki. [Islampers.com]
Sumber : Al-Ummahnews.com
Dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1440 H, Pengurus Ranting NU Bulukagung Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan Madura menghadirkan langsung KH. Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Dalam sambutannya pada acara yang diadakan di Dusun Ro’oro Desa Bulukagung Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan Madura ini, Pengasuh PP Sabilurrosyad Gasek Malang tersebut memberikan penguatan ke-NU-an kepada para hadirin.
Secara ringkas, pemaparan beliau yang begitu tegas dan lugas dapat disimpulkan bahwa NU itu yang pertama menerima dalil secara utuh, “karena menerima sebagian ayat atau hadits lalu sebagian lainnya ditolak adalah perbuatan kufur” Kiai Marzuki mengawali pemaparannya.
Ke-dua, NU itu menerima ahlul bait dan sahabat, bukan menerima ahlul bait saja lalu menolak sahabat atau sebaliknya, “bila hal ini terjadi maka akan berdampak pada penerimaan sebagian hadits yang bersumber pada salah satunya lalu menolak sebagian lainnya, rancu ini sudah”, lanjutnya.
Masih dalam pemaparannya, lanjut beliau yang ke-tiga yaitu NU itu menerima masyayikh dan habaib, bukan lantas menerima kiai saja lalu menolak habib atau sebaliknya. “Meski bila ada sebagian kiai yang tidak termasuk dzurriyah Nabi namun mereka lah penerus risalah kenabian yang turut memperjuangkan Islam melalui pesantren”, ujarnya.
Dan yang ke-empat, NU itu menerima ahlus sunnah sekaligus jama’ah. “NU tidak hanya menjalankan sunnah Nabi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits saja, namun juga menerima Ijma’ dan Qiyash” ucapnya dalam memberikan pemahaman.
Wa mā ātākum al-rasūlu fakhudzūhu wa mā nahākum ‘anhu fa-intahū. (QS. Al-Hasyr [59] : 7)
Kullun āmana bi Allāhi wa malāikatihī wa kutubihī wa rusulihī lā nufarriqu bayna ahadin min rusulihī. (QS. Al-Baqarah [2] : 285)
Seraya mengutip beberapa ayat, beliau kembali menegaskan “terimalah ajaran Islam secara utuh, jangan menerima sebagian lalu menolak sebagian lainnya.”
“NU berdiri untuk menghadang Wahhabi dan Syi’ah, jangan malah menyenangkan keduanya dengan terjebak dalam kubangan perdebatan tanpa ujung yang dapat menimbulkan perpecahan di NU”, tegas Kiai Marzuki. [Islampers.com]
Sumber : Al-Ummahnews.com
Advertisement
Baca juga:
Komentar