Gus Abbas : Dakwah Lewat Fitnah dan Caci Maki, Itulah Pengikut Dajjal
Gus Abbas Buntet Cirebon |
Islampers.com - Cirebon
Pengasuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon KH Muhammad Abbas Billy Yachsyi Fuad Hasyim menegaskan, dakwah Islam tidaklah dilakukan dengan fitnah dan caci-maki kepada sesama, tapi meniru Nabi Muhammad dengan menyampaikan ajaran Islam secara santun.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa dengan melakukan fitnah menjadi bagian dari dakwah, maka itulah sesungguhnya pengikut dajjal," kata salah seorang cicit KH Abbas Abdul Jamil ini DALAM Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Pesantren Asyik Mahabbatillah, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (28/12) malam.
Nahdlatul Ulama (NU) menjadi sasaran fitnah dan caci-maki mereka. Hal itu, menurut kiai yang akrab disapa Kang Babas ini karena NU yang selalu siap membela keutuhan NKRI. Namun, NU tidak akan goyah sekalipun cercaan senantiasa menerjang.
Sebab, NU merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh para ulama yang kini terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam. Umat Islam di sini, mayoritas adalah NU. Maka, kekuatan NU itu besar. Tidak akan goyah sedikit pun. Bahkan, yang menghina NU pasti akan hancur dengan sendirinya," tegas ulama muda yang akrab disapa Kang Babas ini.
Ia berkisah, Sayyidatina Aisyah pun pernah difitnah dengan sangat keji. Namun sebagai suami, Rasulullah justru mendoakan pelaku itu agar dibukakan hidayah oleh Allah.
"Rasulullah dan Siti Aisyah tentu sangat sedih karena difitnah. Tapi beliau tidak membalas dengan perbuatan setimpal. Justru mendoakan," kata Kang Babas.
Seperti itulah NU, lanjut Kang Babas, meskipun difitnah dengan berbagai isu menyakitkan, para ulama dan kiai NU tetap menahan diri seraya mendoakan untuk kebaikan bersama.
"Mari kita doakan, semoga NU tetap kokoh. Menjaga negeri dari berbagai marabahaya. Sedangkan orang-orang yang membenci NU diberikan hidayah atau dihancurkan oleh Allah," tegas Kang Babas, diaminkan seluruh hadirin.
Pada kesempatan itu, Rais Syuriyah MWCNU Cikarang Utara, KH Ihsanuddin Al-Badawy, bersama para pengurus dan badan otonom NU setempat turut hadir meramaikan acara yang juga diisi dengan santunan anak yatim.
Hadir pula paguyuban Macan Ali dan perwakilan dari Kraton Kasepuhan Cirebon.
NU Online
Advertisement
Baca juga:
Komentar