Pentingnya Toleransi Dalam Berbangsa dan Bernegara
Sumber: nu.or.id/foto toleransi antar umat beragama
Islampers.com - Surabaya. Indonesia
adalah negara yang memiliki beragam budaya dan agama. Keberagaman tersebut
menunjukkan bahwa negara indonesia merupakan negara yang kaya dan beradab.
Namun, dari kekayaan tersebut juga memunculkan pihak-pihak yang mencoba untuk
memecah belah dan memprovokasi agar indonesia tidak bisa bersatu.
Dari
Sabang sampai Merauke terdapat keberagaman atau perbedaan-perbedaan yang
membuat bangsa kuat dan kaya. Perbedaan yang ada di indonesia sering
dimanfaatkan segilintir orang demi mencapai tujun yang tidak baik, bahkan
memecah bangsa. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama, agar indonesia tetap
jaya dan kuat di setiap perbedaan yang ada.
Warga
indonesia sangat menghargai perbedaan. Meskpun, mayoritas masyarkat indonesia menganut
agama Islam, namun perlu di ingat dan dipahami, ada beberapa agama lain yang
harus kita hargai, seperti; Katolik,
Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hucu. Perbedaan keyakinan tersebut tidak boleh
menjadi batas untuk tidak berbaur atau berinteraksi satu sama lain. Dalam
bernegara dan berbangsa kita harus saling menghargai apapun suku, agamanya dan sesuai
semboyan negara kita Indonesia” Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda namun tetap
satu jua.
Sikap
toleransi yang menjadi karakter masyarakat indonesia mulai terkikis dengan
adanya provokasi dan tindakan hoax di media sosial. Media sosial yang
seharusnya digunakan untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat roda ekonomi,
justru dimanfaatkan untuk memecah persatuan dengan memunculkan berita hoax,
propaganda dan perbuatan-perbuatan yang negatif lainya.
Banyak
beberapa contoh kasus intoleran yang menciderai kesatuan dalam berbangsa dan
bernegara. Bisa kita ambil contoh yang akhir-akhir ini terjadi yaitu bentrokan
antara warga surabaya dengan mahasiswa Papua di Asrama Surabaya, bentrokan yang
dipicu ucapan rasis itu seharusnya tidak boleh terjadi dan tidak pantas
diucapkan. Perbedaan yang harusnya menjadi kekuatan malah menjadi perpecahan.
Beberapa
tokoh memberikan tanggapan. Dikutip dari Ahmad Wahib yang merupakan salah satu
tokoh pemikir dan pembeharu Islam “toleransi beragama karenanya berarti menghormati manusia dan
keseluruhan adanya, memandang kehidupan rohani orang lain sebagai hak
pribadinya yang tidak dapat di ganggu gugat atau dikendalikan dari luar”. Selain itu, Beliau juga mengatakan” ketajaman kritik kita terhadap umat berhubung dengan general
attitude-nya, jangan sampai menjerumuskan kita pada sikap apriori salah dalam
mengahadapi suatu masalah, sebagaimana kita menjauhkan diri dari sikap apriori
membenarkan mereka. Kita juga harus benar benar menjauhkan diri dari nilai
ganda, nilai ganda yang memihak umat islam atau nilai ganda yang memihak bukan
islam”
Selain itu, toleransi juga dikemukakan oleh Presiden ke-4
yaitu Kyai Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur “ bukankah demikian menjadi jelas
bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah
tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kekuatan” dan “ tidak penting apa pun
agamamu atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua
orang, orang tidak pernah menanyakan apa agamamu”. Dari
pernyataan Gus Dur di atas sudah jelas menunjukkan bahwa betapa pentingnya menjunjung tinggi sikap
toleransi.
Kutipan pendapat dari IR. Soekarno juga dapat diambil
pelajaran “Kita
mendirikan negara indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat
semua! Bukan kristen untuk indonesia, bukan juga golongan Islam untuk
indonesia. Bukan Van Eck untuk Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya untuk
indonesia. Tetapi Indoensia untuk semua!!!”
Sumber: bbc.com/foto Banser menjaga Gereja
Dengan adanya
Pancasila sebagai dasar negara, menunjukkan persatuan dan kesatuan menjadi
tujuan dan cita-cita bersama. Banyak contoh juga yang menggambarkan indahnya
toleransi di indonesia, misalkan; Kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh kaum
Nasrani dijaga oleh Banser, Banser merupakan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul
Ulama (BANSER) yang dimiliki Nahdatul Ulama, yang fungsinya untuk misi pengamanan dan
kemanusiaan ulama-ulama Islam, namun BANSER menunjukkan toleransinya dengan
menjaga gereja-gereja guna menjunjung
tinggi toleransi dalam berbangsa dan bernegara.
Peran BANSER dan
Nahdatul Ulama dalam menjaga kesatuan patut diapresisasi. Dengan menjunjung
tinggi sikap toleransi, menjadikan Nahdatul Ulama sebagai organisasi islam yang
penuh kedamaian dan tanpa memandang golongan dalam berbangsa dan bernegara.
Penulis: M. Diyan
Saifudin
Advertisement
Baca juga:
Komentar